Waduh! Spotify Bakal PHK 17 Persen Karyawan, Ada Apa Gerangan?
- account_circle Admin
- calendar_month
- comment 0 komentar

Spotify
terkenal.co.id – Diketahui bahwa Spotify bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 17 persen karyawannya.
Usut punya usut ternyata PHK tersebut diungkapkan langsung oleh CEO Spotify, Daniel Ek lantaran mengurangi biaya.
Diketahui bahwa upaya PHK ini ditempuh oleh Spotify untuk mengurangi biaya.
Diketahui pada Senin, 4 Desember 2023 kemarin dilakukan bahwa berdasarkan total jumlah karyawan sebanyak 9.241 yang diungkapkan selama laporan keuangan terakhir, diprediksi bahwa pemutusan ini akan berdampak pada lebih dari 1.500 orang.
Pada sebuah memo yang dikirimkan kepada karyawan, Daniel Ek menyatakan jika pertumbuhan ekonomi yang melambat dan biaya yang meningkat menjadi alasan pemutusan ini.
Dimana hal ini dilakukan CEO Spotify untuk merampingkan biaya perusahaan.
“Hari ini, kita masih memiliki terlalu banyak orang yang ditugaskan untuk mendukung pekerjaan dan bahkan melakukan pekerjaan di sekitar pekerjaan daripada berkontribusi pada peluang dengan dampak nyata,” tulisnya melalui keterangan resmi.
“Saat kita tumbuh, kita telah terlalu jauh meninggalkan prinsip dasar ketangkasan ini,” ungkapnya.
Untuk diketahui sebagai informasi bahwa ini merupakan kali ketiga Spotify melakukan pemutusan besar-besaran tahun ini.
Sejak Januari lalu, Spotify mengumumkan akan melakukan PHK terhadap 6 persen staf, atau sekitar 600 karyawan.
Kemudian, pada Juni, diumumkan bahwa Spotify bakal memangkas 200 peran tambahan dari divisi podcast-nya.
Tak hanya memotong biaya, Spotify juga telah berupaya untuk meningkatkan pendapatan, dengan menaikkan harga beberapa paket langganannya di beberapa pasar, termasuk AS, pada musim panas.
Adapun PHK ini terjadi setelah jumlah karyawan Spotify meningkat secara signifikan selama pandemi COVID-19, dengan jumlah karyawan hampir dua kali lipat dalam tiga tahun terakhir, seperti yang dicatat oleh The Wall Street Journal (WSJ).
Dalam memo tersebut, Ek mempertahankan keputusannya untuk memperluas tim selama periode tersebut, tetapi mengatakan bahwa “kini kita berada dalam lingkungan yang sangat berbeda.”
Untuk diketahui bahwa nantinya karyawan yang terkena PHL bakal menerima sekitar lima bulan uang pesangon menurut memo Ek, selama periode tersebut perusahaan akan terus menanggung biaya kesehatan mereka.
Secara global, Spotify lebih memprioritaskan pertumbuhan daripada keuntungan triwulanan, tetapi WSJ mencatat bahwa investor telah semakin mendorong untuk mencapai profitabilitas selama setahun terakhir.
Ek mengatakan pada hari investor tahun lalu bahwa dia bermaksud agar Spotify mencapai keuntungan pada tahun 2024.
Kendati begitu, perusahaan tersebut mencatat keuntungan triwulan dalam laporan keuangan terakhirnya, WSJ mencatat bahwa Spotify melaporkan kerugian sebesar 462 juta euro (sekitar Rp7,7 triliun) dalam sembilan bulan pertama tahun ini.***
Editor: Mishbahul Anam
- Penulis: Admin
Saat ini belum ada komentar