Waduh! Disdag dan DPMTSP Kabupaten Bekasi Diduga ‘Bermain’ Terbitkan Izin Miras Resto yang Berkedok THM
- account_circle Admin
- calendar_month
- comment 0 komentar
THM di Cikarang Selatan. FOTO: Istimewa.
terkenal.co.id – Tempat hiburan malam (THM) di Kabupaten Bekasi yang diduga telah beredar bebas minuman beralkohol, hal itu mendapatkan penolakan dari sejumlah pemuda yang tergabung dalam Aliansi Persatuan Pemuda Anti Narkoba (APPAN).
Dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi terkenal.co.id pada Sabtu (20/7/2024), APPAN meminta sejumlah THM yang berkedok izin Resto dan Hotel, seperti Pingky, Kingsmen, Amours, Tenpro, Genesis, Goldstar, Black Pearl, Butterfly, Mulia, Tsumogu, White Cafe, Jun Karoke, Kingyo, Atlas dan se-Wilayah Cikarang Selatan bahkan se-Kabupaten Bekasi yang bukan pada fungsinya status resto namun nyatanya dilapangan beroprasi karoke yang bertebaran.
Rencananya mereka dalam waktu dekat akan menggelar Aksi. Koordinator Lapangan (Korlap) Reyza mengungkapkan, ia minta pihak dinas terkait seperti Dinas Perdagangan (Disdag) dan DPMTSP untuk mengambil tindakan tegas dengan mencabut dan membekukan izin minum berakohol atau SKPL-B dan C.
Menurut Rey, jika didiamkan ini akan berdampak besar dengan masa depan generasi muda. Ditambahkan, ia menyinggung kepada dinas terkait khususnya tim verifikasi dari Dinas Perdagangan untuk bekerja sesuai prosedur.
Secara hal itu, kata Rey, dilapangan masih tak sesuai ketentuan salah satunya merujuk aturan bahwa harus jauh jarak dari rumah sakit, pemukiman warga setempat dan tempat ibadah.
Kemudian, lebih anehnya lagi kata Rey berujar, outlet yang fisiknya karoke namun mempunyai izin KLBI-nya resto. Maka, APPAN menilai hal ini diduga oknum tim verifikasi Disperindag bermain mata dengan pihak outlet untuk melancarkan izin tersebut.
”Melihat mabuk-mabukan ini merupakan budaya barat dan sama sekali tidak pantas berada di Kabupaten Bekasi yang kental serta menjunjung tinggi budaya keislaman, sopan santun yang turun temurun dari nenek moyang kita. Dalam hal ini tentu Kepala Dinas Perdagangan dan DPMTSP segara bertanggung jawab dan dicopot dari jabatannnya,” ungkap rey.
Mereka juga meminta kepada Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan bertindak tegas untuk ditinjau kembali, agar tempat hiburan malam yang mengundang maksiat ini tidak diberikan kesempatan untuk dibuka.
“Kami minta kepada Pj Bupati Bekasi segera tutup tempat-tempat maksiat di Kabupaten Bekasi,” ungkap korlap.
APPAN mengancam bila Pemkab Bekasi tetap nekat memberikan izin, maka mereka akan menghadirkan massa bersama rekan-rekan aliansi organisasi islam setempat untuk konsolidasi.
Tak hanya itu, pihaknya juga menganggap tulisan Restaurant & Lounge hanyalah kedok belaka. Lebih daripada itu, ia menelusuri bahwa beberapa resto bangunan pada lantai atasnya adalah tempat room para anak muda maupun ekpstariat (WNA) bisa beredar bebas minuman beralkohol dengan berbagai jenis.
“Siap-siap data kami sudah dimiliki, dalam waktu dekat akan bersurat kepada pihak-pihak terkait dan melakukan aksi hingga tuntas untuk minta segera disegel,” ujarnya.
Sebagai informasi, Ketentuan perdagangan minuman beralkohol diatur melalui Peraturan Menteri Perdagangan 25/2019 tentang Perubahan Keenam Atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 20/M-Dag/ Per/4/2014 Tentang Pengendalian Dan Pengawasan Terhadap Pengadaan, Peredaran, Dan Penjualan Minuman Beralkohol.
Seperti diketahui Perda nomor 3 tahun 2016 tentang keparawisataan di Kabupaten Bekasi, jenis usaha pariwisata yang dilarang sebagaimana yang diatur dalam Pasal 47 ayat (1) meliputi; diskotik, bar, karoke, klab malam, PUB, panti pijat (message), live music dan jenis-jenis usaha lainnya yang tidak sesuai dengan norma agama.
Hingga berita ini diunggah redaksi terkenal.co.id belum berhasil mengkonfirmasi kepada Dinas terkait.
- Penulis: Admin
