Viral! 4 Bocah Tewas di Kawasan Jagakarsa Jaksel, Ini Tanggapan Mintarsih Ahli Psikiater
- account_circle Admin
- calendar_month
- comment 0 komentar

Mintarsih di Mabes Polri, Jakarta pada 27 November 2023. FOTO: Alek/terkenal.co.id
terkenal.co.id – Empat bocah ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terkunci di sebuah kamar di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Kejadian tersebut terjadi pada Rabu, 6 Desember 2023 yang menewaskan empat orang anak.
Keempat bocah tersebut terdiri dari anak perempuan berinisial VA (6) dan S (4), kemudian anak laki-laki berinisial Ar (3) dan As (1).
Diketahui bahwa istri terduga pelaku saat ini dirawat di rumah sakit. Ia diduga jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Menanggapi hal tersebut, salah seorang Ahli Psikiater yakni Mintarsih turut buka suara perihal kasus kematian empat bocah di Jagakarsa pada Rabu, 6 Desember 2023 lalu.
“Jadi kalo orang sampai bunuh diri, karna orang itu tidak mempunyai harapan masa depan. Karna saat ini sangat banyak orang yang kesulitan dalam ekonomi, dalam hal kesulitan ekonomi apakah dia bisa melewatinya? Atau tidak bisa?,” paparnya.
Lanjut Minarsih, dirinya mengungkapkan bahwa kejadian tersebut diduga terdapat masalah finansial kekeluargaan.
Minarsih yang merupakan Ahli Psikiater ini menilai bilamana terdapat KDRT dalam keluarga hingga masalah anak turut dibawa, ia memastikan masalah intinya yakni finansial.
“Tapi kejadian seperti ini tidak mungkin terjadi mendadak sekarang dia stress lalu dia langsung bunuh diri. Kalo itu terjadi, artinya seseorang itu ada gangguan jiwa.
Tapi kalo kita liat keadaan nya sebelumnya dia kan sudah ada masalah KDRT, kalo kdrt yang dilakukan suami istri kan udh pasti masalahnya karna finansial, apalagi kalo terbukti anaknya di bawa,” tandasnya.
Dikatakan Mintarsih bahwa sebelumnya diketahui jika terduga pelaku merencanakan bunuh diri terhadap keempat anaknya.
Hal tersebut diduga karena sang ayah merasa putus asa terkait kehidupan keempat anaknya di masa mendatang.
“Kan ini rencana bunuh diri walaupun gagal yang dilakukan ayah kandung ke 4 anak ini yang di bunuh juga oleh ayah nya tsb, maka dia mempunya rasa betul-betul putus asa terhadap kehidupan kedepannya, kalo kehidupan kedepannya dia putus asa, gimana dengan masa depan anaknya? Dia juga pesimis terhadap kehidupan anaknya,” bebernya.
Oleh karena itu, Mintarsih juga turut berpesan kepada publik untuk tidak mudah putus asa lalu mengambil langkah bunuh diri.
“Seharusnya masyarakat sekitar bisa mengerti dan sebisa mungkin menolong. Contoh orang yang stres mengeluh saya sedang kesulitan uang atau yg lain sbgainya itu harus di kasih bantuan seperti bantuan moril atau bantuan financial bisa juga tapi biasanya orang kan agak sulit dalam keadaan sekarang,” lanjutnya.
Mintarsih juga meminta terhadap pemerintah untuk hadir menyediakan ruang maupun tempat keagamaan untuk dapat memberi bantuan moril.
Tak hanya itu, harapan tersebut kepada pemerintah terkait hal tersebut supaya iman seseorang terjaga agar lebih kuat bilamana dibawa pada tempat keagamaan yang memadai.
“Jadi seharusnya pemerintah harus menyediakan tempat-tempat agama yang menyediakan secara khusus tempat tersebut agar seseorang yang merasa depresi biar dibawa ketempat tersebut supaya membantu dengan membawa ke tempat yang bisa memberi bantuan moril . Supaya iman terjaga dan hati lebih kuat jika dibawa ketempat-tempat itu,” imbuhnya.
Sebelumnya, empat orang anak ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terkunci di sebuah kamar di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu.
Mayat empat bocah yakni anak perempuan berinisial VA (6) dan S (4), kemudian anak laki-laki berinisial Ar (3) dan As (1). Istri terduga pelaku saat ini dirawat di rumah sakit. Ia diduga jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Berdasarkan temuan di lokasi kejadian, aparat kepolisian menemukan sebuah pesan bertuliskan ‘puas bunda, tx for all’ berwarna merah di lantai.
Aparat kepolisian menduga bahwa tulisan itu dibuat oleh terduga pelaku berinisial PD alias P (41) yang merupakan ayah para korban.*
Editor: Mishbahul Anam
- Penulis: Admin
Saat ini belum ada komentar