Tanah Bergerak di Purwakarta Meluas, Ratusan Warga Dievakuasi dan Jalur Alternatif Terputus
- account_circle Aydin prayata
- calendar_month
- comment 0 komentar

Tanah Bergerak di Purwakarta Meluas, Ratusan Warga Dievakuasi dan Jalur Alternatif Terputus
Purwakarta, 20 Juni 2025 – Bencana tanah bergerak yang melanda beberapa desa di Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, semakin mengkhawatirkan. Pergerakan tanah yang terus terjadi sejak awal pekan ini, diperparah dengan curah hujan tinggi, telah menyebabkan kerusakan signifikan pada permukiman warga dan infrastruktur jalan. Hingga Jumat (20/6/2025) sore, sedikitnya 350 warga dari tiga desa terdampak telah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman.
Dampak dan Lokasi Terdampak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta melaporkan bahwa pergerakan tanah paling parah terjadi di Desa Cikopo, Desa Cibodas, dan Desa Kerta Raharja. Puluhan rumah mengalami retakan parah, beberapa di antaranya bahkan ambruk dan tidak bisa dihuni lagi. Jalan desa yang menghubungkan antar wilayah juga mengalami amblas dan retakan besar, membuat akses terputus total.
“Kami mencatat ada 78 rumah yang rusak berat dan tidak layak huni, sementara puluhan lainnya terancam. Retakan tanah juga sudah menjalar ke area persawahan,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Purwakarta, Bapak Rudi Permana, saat ditemui di posko pengungsian.
Evakuasi dan Penanganan Darurat Ratusan warga yang terdampak kini ditampung di posko pengungsian sementara yang didirikan di gedung serbaguna desa tetangga yang lebih aman. Bantuan logistik berupa makanan, selimut, dan obat-obatan terus disalurkan oleh BPBD bekerja sama dengan Dinas Sosial dan berbagai lembaga kemanusiaan. Tim medis juga disiagakan untuk melayani warga yang membutuhkan pemeriksaan kesehatan.
Pihak kepolisian dan TNI turut diterjunkan untuk membantu proses evakuasi dan menjaga keamanan di lokasi bencana. Alat berat juga telah dikerahkan untuk mencoba menstabilkan pergerakan tanah di beberapa titik krusial, meskipun tantangan cuaca masih menjadi kendala utama.
Penyebab dan Antisipasi Lanjutan Analis geologi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang turut meninjau lokasi menduga bahwa pergerakan tanah ini dipicu oleh kombinasi tekstur tanah yang labil, lereng yang cukup curam, dan volume air yang sangat tinggi akibat curah hujan ekstrem dalam beberapa hari terakhir.
“Kondisi tanah di area ini memang didominasi lempung yang mudah jenuh air, ditambah dengan kemiringan lereng yang memadai, sehingga saat curah hujan tinggi, potensi pergerakan tanah meningkat drastis,” jelas salah satu tim geolog PVMBG.
BPBD mengimbau masyarakat di sekitar area rawan untuk tetap waspada, terutama saat hujan deras. Pihak berwenang juga sedang mengkaji opsi relokasi permanen bagi warga yang rumahnya hancur, mengingat risiko pergerakan tanah masih sangat tinggi di wilayah tersebut. Pemasangan alat pemantau pergerakan tanah juga diusulkan untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat.
- Penulis: Aydin prayata