TAMPAK Cabut Laporan Kode Etik Richard Eliezer
- account_circle Admin
- calendar_month
- comment 0 komentar

Istimewa
terkenal.co.id — Tim Advokat Penegak Hukum dan Keadilan (TAMPAK) menarik laporan atas dugaan pelanggaran etika profesi penyimpangan dan disiplin atas nama Richard Eliezer atau Bharada E, pada Senin (18/2/2023).
TAMPAK beralasan, Richard Eliezer sudah ditetapkan sebagai justice collaborator oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Salah satu Tim Advokasi TAMPAK, Darman Saidi berharap dengan ditariknya laporan tersebut, tidak ada lagi dampak apapun terhadap Eliezer ke depannya.
“Kami berharap dengan ditariknya laporan kami hari ini, tidak ada lagi dampak apa pun terhadap Richard Eliezer ke depan,” ujar Darman Saidi di Mabes Polri, Senin (20/2/2023).
Darman juga berharap, Polri lebih bijak lagi menyikapi putusan pengadilan terkait Richard Eliezer yang masih memungkinkan aktif sebagai anggota Polri.
“Kami berharap Polri lebih bijak lagi menyikapi putusan pengadilan terkait Eliezer yang masih memungkinkan aktif sebagai anggota Polri,” katanya.
Sementara Koordinator TAMPAK Saor Siagian menjelaskan, padal 18 Juli 2022 pihaknya melakukan dua laporan dugaan pelanggaran etik terhadap Irjen Ferdy Sambo Kadiv Propam dan Richard Eliezer atau Bharada E.
TAMPAK meminta keduanya supaya segera dibuat sidang etik sebelum masuk ke persoalan pidana.
“Dan kasus etik atas laporan TAMPAK itu sudah dilaksanakan, yaitu keputusannya adalah PTDH, yaitu saudara Ferdy Sambo diberhentikan dengan tidak hormat, kemudian beliau banding, dan putusannya sama,” terangnya.
Selain itu, lanjutnya, TAMPAK juga melaporkan Richard Eliezer sebelum dia menjadi justice collaborator. Namun, karena Eliezer sudah hukumanan pidananya sudah inkrah, pihaknya meminta laporannya terhadap Eliezer segera dicabut atau tidak diteruskan.
“Kalaupun nanti sidang etik yang dilakukan kepada saudara Richard karena kami dengarkan di media, itu bukan berdasarkan laporan dari TAMPAK,” terangnya.
Saor juga menerangkan, penarikan laporan TAMPAK terhadap Eliezer bukan berarti dia membela pembunuh. Namun karena Eliezer dinilai TAMPAK telah membuka tabir dan fakta sebenarnya.
“Kami bukan membela pembunuh tapi kami membela seseorang yang mau jujur mengungkap dan orang tua Yoshua juga mau memaafkan saudara Richard Eliezer. itu urgensinya,” pungkasnya | Heru Lianto
- Penulis: Admin
Saat ini belum ada komentar