Tak Terima Digebukin dan Dimasukkan ke Tong Sampah, Mahasiswa UIN Banten Laporkan Pelaku ke Polisi
- account_circle Admin
- calendar_month
- comment 0 komentar

Ikmal Anshry mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang menjadi korban penganiyaan .
terkenal.co.id – Tidak terima digebukin sampai dimasukan ke tong sampah, mahasiswa UIN SMH Banten laporkan dugaan pelaku ke Polresta Serang Kota pada Selasa, 13 Juni 2023.
Ikmal Anshry mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten menceritakan kepada redaksi terkenal.co.id bahwa dirinya mengaku digebukin oleh beberapa orang di dalam lingkungan kampus 2 UIN SMH Banten.
“Saya digebukin oleh beberapa orang di depan kantin Kampus 2, selain digebukin saya juga dimasukkan kedalam tong sampah dan disiram hingga digulingkan, kata Ikmal dalam keterangan tertulis yang diterima pada Selasa 13 Juni 2023.
Kejadian bermula ketika ia di telpon oleh orang tidak dikenal untuk datang ke kampus 2 UIN SMH Banten, hal serupa ia dapati kabar dari teman sekelasnya berinisial D.
“Awalnya saya ditelpon oleh nomor yang tidak dikenal, dengan nada intimidasi menyuruh saya untuk datang ke kampus 2, selain itu saya juga dapat kabar kalo teman kelas saya juga ada lokasi,” ujarnya.
“Saya tanya di whatsapp grup kelas, untuk memastikan apa yang terjadi, teman saya (D) ini membalas untuk segera ke kampus kalo dia ada masalah,” sambung Ikmal.
Sekitar jam 21:00 malam dirinya datang ke kampus 2 UIN SMH Banten bersama teman kostnya untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, “Sekitar jam 9 malam saya berangkat ke kampus 2, saya minta ditemani teman kost,” bebernya.
“Sesampainya di lokasi, saya sempat berdialog dengan salah satu mahasiswa, ia menanyakan beberapa pertanyaan yang menjurus bahwa saya mencekoki minuman alkohol kepada teman perempuan mereka,” terang Ikmal lagi.
Seusai berdialog menjawab pertanyaan, ikmal menjelaskan bahwa ia tidak tahu apa-apa mengenai pertanyaan yang di lontarkan kepadanya. Ikmal diarahkan untuk pergi ke arah kantin kampus 2.
Setibanya disana, tetiba salah satu mahasiswa dari kumpulan dilokasi memegang kerah baju sembari melontarkan kata-kata intimidasi, “Saat saya sampai kekantin, tiba-tiba dari kumpulan mahasiswa yang ada di lokasi memegang kerah baju sembari mengintimidasi saya,” katanya.
“Saya dan teman pada saat itu membela diri dan menanyakan apa yang terjadi, dan seketika keributan pecah, saya digebukin, teman saya sempat membela sampai akhirnya lari dan meminta bantuan,” ungkapnya.
Wildan (teman kost ikmal) yang melarikan diri meminta bantuan kepada sekuriti yang berada di gerbang masuk, namun tidak mendapat respon yang didiharapkan.
“Saya lari ke sekuriti, namun mereka tidak respon, lalu saya lari dan meminta tumpangan untuk ke kosan, dan menelepon teman-teman untuk meminta bantuan menyelamatkan ikmal,” jelas wildan.
Ikmal menceritakan mengapa ia menjadi korban amukan oknum-oknum mahasiswa tersebut bahwa ia dituduh mencekoki minuman alkohol kepada seorang mahasiswi berinisial (s) hingga tak sadarkan diri setelah ia habis dipukuli, dibully dan diintimidasi oleh mereka.
“Saya baru mengetahui alasan mengapa mereka melakukan ini kepada saya setelah mereka gebukin, bully, dan mengintimidasi saya,” ujarnya.
“Saya tidak diberi kesempatan untuk menjelaskan, saya tidak tahu apa-apa, hanya tahu kalo mahasiswi yang mereka sebutkan itu sebelumnya nongkrong bersama teman saya (D) dan (h) yang menjadi korban pemukulan,” terang ikmal.
Ikmal menjelaskan ia tidak terima atas perlakuan oknum-oknum mahasiswa yang tidak berdab kepadanya.
“Saya tidak terima atas perlakuan mereka kepada saya, tanpa check anda recheck terlebih dahulu permasalahannya”
“Sudah bermusyawarah dengan pihak kampus juga dengan semua orang yang terlibat, si (h) (d) dan mahasiswi (s) juga satpam yang ada di lokasi menerangkan bahwa saya tidak terlibat dalam kasus minuman alkohol tersebut, pelaku juga mengaku kalo ia melakukan kekerasan kepada saya,” jelas Ikmal.
Terakhir ikmal berharap pihak kepolisian juga kampus dapat menindak pelaku dengan prosedur hukum yang ada.
“Saya berharap kepolisian juga kampus menindak pelaku, agar kejadian serupa tidak terjadi dikampus yang berlabel islam seperti uin ini,” pungkas ikmal.
Hingga berita ini diterbitkan pihak Kepolisian dan Kampus belum berhasil terkonfirmasi. (Lal/HO/Die)
- Penulis: Admin
Saat ini belum ada komentar