Sesalkan Pernyataan Arteria Dahlan, Daeng Muhammad Kecam Pemikiran Sempit
- account_circle Admin
- calendar_month
- comment 0 komentar

Daeng Muhammad, FOTO: Dok DPR RI.
JAKARTA – Pernyataan anggota DPR dari PDI Perjuangan, Arteria Dahlan yang kritik Kepala Kejaksaan Tinggi karena menggunakan bahasa Sunda menuai kritik PUPUHU TALAGAMANGGUNG yang juga Anggota DPR RI Fraksi PAN, Daeng Muhammad.
Daeng menilai, sikap yang pemikiran sempit bahkan melecehkan suatu bahasa sesungguhnya merupakan sikap arogan dan kurangnya wawasan pengetahuan.
“Untuk bisa toleran, bukan dengan menghalangi atau melarang larang apapun yang menjadi keyakinan seseorang, ciri khas daerah atau suku seseorang,”kata Daeng dalam keterangan tertulisnya, Rabu, (19/1/2022).
Menurut dia, Untuk konteks kritik dan saran yang beradab, bahwa semua sepakat untuk menjunjung tinggi bahasa persatuan, yaitu bahasa indonesia.
“Tapi tidak lantas meminta orang lain yang berbahasa daerah untuk diganti posisinya, jabatannya ataupun peranannya. Nasionalisme itu penting, tapi berwawasan luas itu lebih penting, agar pemikiran kita tidak sempit, jumud dan jahil.,”ungkapnya dia
Tambahan, “Kecam!! Pemikiran sempit, bahasa sunda dan bahasa daerah lain juga merupakan identitas bangsa indonesia. Kertana itu bagiana khazanah dan keragaman bangsa ini, ‘bhinneka tunggal ika” memiliki makna dalam perbedaan kita tetap satu. Karena pluralistik tidak menjadikan ciri khas daerah ataupun suku menjadi hilang, nasionalisme bukan berarti menghilangkan identitas kesukuan seseorang,”tulisan nya dalam famlet dia.
Seperti diketahui sebelumnya, pernyataan politis PDI Perjuangan itu muncul dalam rapat kerja Komisi III bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin, Senin, 17 Januari 2022.
Arteria saat itu bahkan meminta Jaksa Agung mengganti Kejati yang dalam Raker tersebut berbicara dalam bahasa Sunda.
Politikus PDIP itu mendesak Jaksa Agung untuk mencopot Kajati tersebut. Namun Arteria tidak menyebut siapa Kajati yang ia dimaksud.
“Ganti pak itu. Kita ini Indonesia pak. Nanti orang takut, kalau pake bahasa Sunda ini orang takut, ngomong apa, sebagainya. Kami mohon yang seperti ini dilakukan tindakan tegas,” ungkapnya.
Editor: Ardi Priana
- Penulis: Admin
Saat ini belum ada komentar