Serangan udara Israel di Beirut menewaskan 12 orang sementara baku tembak lintas perbatasan meningkat | Berita konflik Israel-Palestina
- account_circle Admin
- calendar_month
- comment 0 komentar

[ad_1]
Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon mengatakan sedikitnya 12 orang tewas dan 66 orang terluka dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan ibu kota, Beirut.
Kantor Berita Nasional (NNA) melaporkan bahwa lima anak termasuk di antara korban serangan hari Jumat di sebuah gedung di Jalan Jamous. Kantor berita tersebut mengatakan sebuah jet F-35 menghantam daerah permukiman itu dengan dua serangan.
Militer Israel mengatakan telah melakukan “serangan terarah” di ibu kota Lebanon, dengan mengklaim telah menewaskan komandan tinggi Hizbullah Ibrahim Aqil dan komandan senior lainnya dari unit pasukan khusus Radwan.
Hizbullah belum mengonfirmasi apakah Aqil telah terbunuh.
Aqil mendapat hadiah $7 juta dari Amerika Serikat untuk kepalanya atas dugaan hubungan dengan pengeboman mematikan terhadap barak marinir AS di Lebanon pada tahun 1983, menurut situs web Departemen Luar Negeri AS.
Serangan Israel ini menandai kedua kalinya dalam waktu kurang dari dua bulan Israel menargetkan komandan militer terkemuka Hizbullah di Beirut.
Pada bulan Juli, serangan udara Israel menewaskan Fuad Shukr, komandan militer tertinggi kelompok tersebut.
Pemogokan hari Jumat melanda distrik Dahiya yang luas pada jam sibuk ketika orang-orang meninggalkan tempat kerja dan anak-anak pulang sekolah.
Jaringan lokal menyiarkan rekaman yang menunjukkan sebuah gedung tinggi rata dengan tanah hanya beberapa kilometer dari pusat kota Beirut. Petugas tanggap darurat menyisir reruntuhan sedikitnya dua gedung apartemen yang runtuh untuk mencari orang hilang.
Otoritas kesehatan mengatakan sedikitnya sembilan dari 66 korban terluka berada dalam kondisi kritis.
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan serangan itu “membuktikan lagi bahwa musuh Israel tidak menghargai pertimbangan manusia, hukum, atau moral apa pun”.
Dalam pernyataan singkat yang dimuat media Israel, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan tujuan Israel jelas dan tindakannya berbicara sendiri.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant, yang minggu ini mengatakan bahwa Israel tengah melancarkan fase baru perang di perbatasan utara, memposting di X: “Urutan tindakan dalam fase baru ini akan terus berlanjut hingga tujuan kami tercapai: kembalinya penduduk utara ke rumah mereka dengan selamat.”
Selama hampir setahun, Hizbullah terlibat dalam baku tembak hampir setiap hari dengan pasukan Israel di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel untuk mendukung warga Palestina di Gaza. Puluhan ribu orang di kedua sisi perbatasan terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat pertempuran tersebut.
Sebelumnya pada hari Jumat, Hizbullah menggempur Israel utara dengan sekitar 170 roket, sehari setelah pemimpin kelompok itu, Hassan Nasrallah, berjanji akan membalas terhadap Israel atas serangan sabotase dua hari yang meledakkan bahan peledak di ribuan perangkat komunikasi, menewaskan sedikitnya 37 orang dan melukai hampir 3.000 orang.
Namun Hizbullah mengatakan roket itu merupakan balasan atas serangan Israel terhadap desa-desa dan rumah-rumah di Lebanon selatan semalam.
Rami Khoury, seorang profesor di Universitas Amerika di Beirut mengatakan kepada Al Jazeera bahwa Israel sedang “mengamuk”, didorong oleh dukungan AS yang tak tergoyahkan untuk “melakukan apa pun yang mereka inginkan”.
Ia mengatakan eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah tampak tak terelakkan, tetapi ia menambahkan bahwa ia tidak yakin perang regional habis-habisan akan segera terjadi.
Khoury mengatakan Israel telah lama berupaya mengalahkan Hizbullah, yang lebih siap daripada Hamas dan memiliki hubungan lebih dekat dengan Iran.
“Masalahnya adalah mereka telah mencoba ini berkali-kali namun tidak berhasil,” imbuh Khoury.
Zein Basravi, melaporkan dari Amman karena Al Jazeera dilarang di Israel oleh pemerintah, mengatakan tentara telah mengeluarkan peringatan kepada rakyat Israel setelah serangan itu, dengan mengatakan semuanya sudah didiskusikan dan harus dipersiapkan.
“Kini muncul kembali seruan bagi masyarakat untuk tetap berada di dekat tempat perlindungan bom,” tambahnya.
Hizbullah serang Israel dengan rentetan roket
Kelompok Lebanon menembakkan sekitar 150 roket sebelum serangan Israel di Beirut sementara sekitar 20 diluncurkan setelah serangan udara.
Militer Israel mengatakan roket datang dalam beberapa gelombang pada Jumat sore, menargetkan lokasi di sepanjang perbatasan dengan Lebanon.
Militer Israel mengatakan rentetan roket itu tidak menimbulkan korban luka dan layanan penyelamatan sedang berupaya memadamkan api yang dipicu oleh puing-puing yang berjatuhan.
Tercantum pula daerah yang menjadi sasaran yaitu Dataran Tinggi Golan yang diduduki, wilayah Galilea Atas, dan kota Safed.
Video dari Israel utara yang diunggah daring menunjukkan roket dicegat oleh sistem Iron Dome Israel saat sirene terdengar di latar belakang.
Militer mengatakan pertahanan udaranya berhasil menjatuhkan beberapa roket sementara yang lainnya jatuh di area terbuka.
Tembakan itu terjadi setelah militer Israel mengatakan pihaknya menyerang puluhan peluncur roket semalam yang siap digunakan melawan Israel.
[ad_2]
Sumber: aljazeera.com
- Penulis: Admin