light_mode
Beranda » Headline » Sekolah PBB di Gaza Tempat Warga Bernaung Digempur Israel

Sekolah PBB di Gaza Tempat Warga Bernaung Digempur Israel

  • account_circle Admin
  • calendar_month
  • comment 0 komentar

terkenal.co.id – Tempat layanan sekolah PBB yang berlokasi di Gaza yang berfungsi sebagai tempat perlindungan warga diketahui telah digempur dengan serangan mematikan Israel.

Serangan mematikan tersebut dilancarkan Israel terhadap sekolah milik PBB di Gaza utara yang berfungsi sebagai tempat perlindungan pada Sabtu menjelang pertemuan di Yordania antara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan perwakilan negara-negara Arab.

Hal ini disampaikan oleh para saksi mata yang mengatakan bahwa serangan itu terjadi pada sekolah Al-Fakhoura yang berlokasi di Jabalia, tempat ribuan pengungsi tinggal.

Diketahui bahwa terdapat 15 orang tewas dan puluhan lainnya terluka, hal ini dikatakan oleh Mohammad Abu Selmeyah, seorang pejabat di kementerian kesehatan di daerah kantong yang dikuasai Hamas.

Usai kejadian tersebut didapati sebuah gambar kantor berita Reuters menunjukkan perabotan rusak dan barang-barang lainnya tergeletak di tanah, bercak darah tumpah di tanah dan makanan, serta orang-orang menangis.

Salah seorang anak laki-laki didapati tengah menangis diiringi putus asa didalam sebuah video yang diperoleh Reuters.

Anak lelaki tersebut mengatakan bahwa dirinya berdiri di lokasi tersebut ketika peristiwa tersebut berlangsung.

“Saya berdiri di sini ketika tiga pemboman terjadi, saya membawa satu jenazah dan satu lagi jenazah yang terpenggal dengan tangan saya sendiri. Tuhan akan membalaskan dendam saya,” ujarnya dilansir terkenal.co.id dari antaranews.com pada Sabtu, 4 November 2023.

Tak hanya itu, nampak didekatnya juga kedapatan salah seorang warga Gaza tengah menghibur seorang perempuan yang dalam kondisi stress.

Selain itu, terdapat salah seorang lelaki yang bertanya dengan nada marah.

“Sejak kapan menyerang tempat perlindungan menjadi hal yang biasa? Ini sangat tidak adil,” ujarnya.

Direktur komunikasi badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) Juliette Touma, membenarkan kepada Reuters bahwa sekolah yang dikelola PBB, yang terletak di wilayah Kota Gaza, telah terkena serangan.

Touma mengatakan bahwa terdapat anak-anak di antara korban jiwa, namun UNRWA belum dapat memverifikasi jumlah korban tewas yang pasti.

“Setidaknya satu serangan terjadi di halaman sekolah di mana terdapat tenda-tenda untuk keluarga pengungsi. Serangan lainnya terjadi di dalam sekolah di mana para perempuan sedang membuat roti,” ungkap Touma melalui sambungan telepon.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan di Gaza menyampaikan bahwa serangan rudal Israel lainnya setidaknya telah menewaskan dua wanita di depan pintu Rumah Sakit Anak Nasser serta mengakibatkan beberapa orang terluka.

Hingga berita ini diturunkan, Militer Israel belum memberikan komentar mengenai insiden penyerangan tersebut.

Diketahui bahwa pasukan darat Israel mengepung Kota Gaza pada Kamis setelah meningkatkan pengeboman untuk memusnahkan Hamas, setelah kelompok militan tersebut menewaskan 1.400 orang dan menyandera lebih dari 240 orang dalam serangan 7 Oktober di Israel selatan.

Dengan adanya hal tersebut, Pejabat kesehatan Gaza mengatakan bahwa Sabtu, 4 November 2023 didapati lebih dari 9.488 warga Palestina telah terbunuh sejauh ini dalam serangan Israel.

Pada bulan lalu, Israel telah memerintahkan semua warga sipil untuk meninggalkan bagian utara Jalur Gaza, termasuk Kota Gaza di mana disebutkan bahwa militan Hamas bersembunyi di terowongan, dan menuju ke selatan daerah kantong tersebut.

Saat ini Militer Israel terus melakukan pengeboman di seluruh daerah kantong tersebut, dengan mengatakan bahwa para militan bersembunyi di antara warga sipil, dan banyak orang yang tetap tinggal dan kini merasa terjebak di wilayah utara.

Tak hanya itu, Militer juga mengatakan akan membuat warga Palestina dapat melakukan perjalanan di jalan raya utama Jalur Gaza, jalan Salah a-Din, pada hari Sabtu antara pukul 1 siang dan jam 4 sore waktu setempat. (18.00 dan 21.00 WIB).

“Jika Anda peduli dengan diri sendiri dan orang yang Anda cintai, patuhi instruksi kami untuk menuju ke selatan,” sebutnya dalam unggahan media sosial dalam bahasa Arab.

Saat ini diketahui bahwa utusan Khusus AS David Satterfield mengatakan di Amman bahwa antara 800.000 hingga satu juta orang telah pindah ke selatan Jalur Gaza, sementara 350.000-400.000 orang masih tinggal di bagian utara Kota Gaza dan sekitarnya.(*)

Editor: Mishbahul Anam

  • Penulis: Admin

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less