Pratikno dan Muhadjir Effendy Temui Jokowi di Solo, Sampaikan Ucapan Ulang Tahun dan Silaturahmi
- account_circle Salomo Rudianto
- calendar_month
- comment 0 komentar

Pratikno dan Muhadjir Effendy Temui Jokowi di Solo, Sampaikan Ucapan Ulang Tahun dan Silaturahmi
Solo, 22 Juni 2025 — Kediaman pribadi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kawasan Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, pada Minggu (22/6) siang, kedatangan dua pejabat penting yang merupakan bagian dari lingkaran dalam pemerintahan. Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno dan Muhadjir Effendy, yang kini menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji.
Kunjungan dua tokoh nasional ini berlangsung dalam suasana kekeluargaan. Selain untuk menyampaikan ucapan ulang tahun kepada Presiden Jokowi, keduanya juga memanfaatkan momen tersebut untuk bersilaturahmi secara langsung dengan Presiden yang baru saja memasuki usia ke-64.
Kunjungan ini berlangsung tanpa seremoni berlebihan. Suasana terlihat santai, jauh dari nuansa formal pemerintahan. Pratikno bersama istri tampak datang lebih dulu sekitar pukul 10.00 WIB. Mengenakan pakaian santai, keduanya langsung memasuki kediaman Presiden untuk berbincang dengan Jokowi.
Tak berselang lama setelah Pratikno berpamitan sekitar pukul 11.00 WIB, giliran Muhadjir Effendy yang datang sendiri untuk menemui Jokowi. Ia juga mengenakan pakaian santai, menandakan bahwa pertemuan ini lebih bernuansa kekeluargaan, bukan agenda formal. Muhadjir berada di lokasi selama kurang lebih satu jam dan berpamitan sekitar pukul 12.35 WIB.
Saat ditemui awak media, Muhadjir menegaskan bahwa kedatangannya murni sebagai bentuk silaturahmi pribadi, sekaligus menjalankan tradisi tahunan “ambal warso”, atau kebiasaan masyarakat Jawa menyampaikan ucapan selamat ulang tahun kepada kerabat atau sahabat dekat. Selain itu, Muhadjir juga menyampaikan doa bagi Presiden agar selalu diberikan kesehatan dan umur panjang dalam menjalankan aktivitasnya, baik sebagai kepala negara maupun sebagai pribadi.
“Saya hanya silaturahmi sekaligus menyampaikan ucapan ulang tahun kepada Pak Presiden. Kebetulan saya baru saja pulang dari tugas sebagai Amirul Haji, jadi sekalian berkunjung ke sini,” kata Muhadjir.
Pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam itu, menurut Muhadjir, lebih diisi dengan perbincangan santai. Tidak ada pembahasan soal agenda politik, program pemerintahan, atau isu nasional lainnya. Hal tersebut memperkuat kesan bahwa pertemuan ini memang murni sebagai wujud penghormatan pribadi.
“Tidak ada pembahasan formal sama sekali. Kami hanya bercerita ringan, bernostalgia sedikit, dan tentu saja saya mendoakan agar beliau sehat selalu,” lanjutnya.
Kunjungan Pratikno dan Muhadjir Effendy ke kediaman Jokowi tentu memiliki makna lebih dalam. Meskipun tidak ada agenda pemerintahan yang dibahas, pertemuan semacam ini merupakan bagian dari kultur politik Indonesia. Hubungan antara presiden dengan menteri dan pejabat senior tak hanya terjalin dalam forum resmi, tetapi juga dijaga melalui komunikasi informal dan pendekatan personal seperti ini.
Sebagai informasi, Muhadjir Effendy merupakan salah satu tokoh yang cukup dekat dengan Presiden Jokowi. Sebelum menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji, Muhadjir pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menko PMK. Hubungan kedekatan personal ini sudah terjalin sejak lama, membuat kunjungannya terasa lebih seperti silaturahmi keluarga dibandingkan kunjungan politik formal.
Sementara itu, Pratikno merupakan salah satu figur sentral dalam pemerintahan Jokowi. Pratikno sudah lama menjadi salah satu orang kepercayaan Presiden, terutama dalam merancang berbagai program pembangunan sosial, pendidikan, dan kebudayaan. Sebagai Menko PMK, Pratikno berperan besar dalam pengawasan program kesejahteraan masyarakat.
Suasana di sekitar kediaman Jokowi pun berjalan kondusif. Beberapa warga sekitar terlihat menunggu dari kejauhan untuk sekadar melihat tamu-tamu yang datang. Meski demikian, akses ke rumah pribadi Presiden tetap dijaga ketat oleh pihak keamanan internal, termasuk unsur dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Pertemuan santai seperti ini juga menjadi simbol bahwa Presiden tetap menjaga komunikasi baik dengan para pembantunya, meski masa jabatannya sudah mendekati akhir. Dengan gaya kepemimpinan Jokowi yang dikenal egaliter, momen seperti ini kerap dilakukan baik oleh kalangan pejabat, tokoh masyarakat, maupun relasi pribadi.
Di tengah berbagai isu nasional yang berkembang, momen-momen silaturahmi seperti ini menjadi napas segar dalam dinamika politik Indonesia. Kehadiran dua tokoh penting di rumah Presiden tanpa agenda formal menjadi penegasan nilai kebersamaan, kesederhanaan, dan kedekatan antara pemimpin dan para pembantunya.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada informasi lanjutan terkait aktivitas resmi Presiden Jokowi di Solo setelah kunjungan tersebut. Namun yang jelas, suasana penuh keakraban yang terekam dalam momen ini memberikan gambaran bahwa komunikasi dan hubungan personal di lingkungan Istana tetap berjalan harmonis.
- Penulis: Salomo Rudianto