Pergantian Direksi PLN, Pemerintah Dorong Transformasi Energi Nasional
- account_circle Salomo Rudianto
- calendar_month
- comment 0 komentar

Pergantian Direksi PLN, Pemerintah Dorong Transformasi Energi Nasional
Jakarta, 18 Juni 2025 – Pemerintah melalui Kementerian BUMN resmi mengumumkan perombakan jajaran Direksi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar di Jakarta pada Selasa (18/6/2025). Langkah ini disebut sebagai bagian dari strategi mempercepat transformasi sektor energi menuju energi hijau dan berkelanjutan.
Dalam keputusan tersebut, Darmawan Prasodjo resmi diberhentikan dengan hormat dari posisi Direktur Utama PLN. Sebagai penggantinya, pemerintah menunjuk Ahmad Rofiq, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, untuk memimpin perseroan.
“Pergantian ini merupakan langkah penyegaran organisasi untuk mendukung transisi energi bersih sesuai target pemerintah menuju Net Zero Emission 2060,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangan pers.
Susunan Baru Direksi PLN
Berikut adalah susunan terbaru Direksi PLN berdasarkan hasil RUPS:
Direktur Utama: Ahmad Rofiq
Direktur Keuangan: Retno Dwi Pratiwi
Direktur Energi Primer: Zulkifli Muharam
Direktur Transmisi dan Distribusi: Bambang Susilo
Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia: Nina Ayu Saraswati
Selain pergantian Direktur Utama, pemerintah juga menunjuk dua direktur baru di posisi strategis, khususnya untuk mendukung akselerasi transisi energi dan peningkatan layanan kepada masyarakat.
Fokus Kebijakan Direksi Baru
Direksi baru PLN diberi mandat khusus untuk mempercepat agenda transisi energi, antara lain:
Pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT).
Digitalisasi layanan pelanggan PLN.
Penguatan infrastruktur transmisi dan distribusi listrik nasional.
Mendorong elektrifikasi sektor transportasi seperti kendaraan listrik.
Ahmad Rofiq dalam sambutannya menyatakan komitmennya untuk membawa PLN lebih progresif dan modern.
“Tantangan PLN ke depan bukan hanya soal pasokan listrik, tetapi memastikan transisi energi berjalan adil dan berkelanjutan. Kami siap bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan,” tegasnya.
Konteks Nasional
Pergantian Direksi PLN terjadi di tengah meningkatnya kebutuhan Indonesia terhadap energi bersih dan upaya mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Dalam kerangka nasional, Indonesia berkomitmen menurunkan emisi karbon sebesar 31,89% secara mandiri dan 43,2% dengan dukungan internasional pada 2030.
PLN menjadi aktor kunci dalam menjalankan agenda transisi energi, termasuk program pensiun dini PLTU batu bara secara bertahap.
Kesimpulan
Pergantian pucuk pimpinan PLN menunjukkan keseriusan pemerintah mempercepat transformasi energi nasional. Tantangan besar menanti, tetapi sinergi antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta menjadi penentu utama keberhasilan agenda besar menuju Indonesia bebas emisi karbon.
- Penulis: Salomo Rudianto