Pemogokan Udara Israel pada Beirut menimbulkan kekhawatiran atas gencatan senjata yang goyah | Israel menyerang berita Lebanon
- account_circle Admin
- calendar_month
- comment 0 komentar

[ad_1]
Pemogokan udara Israel di sebuah bangunan di ibukota Lebanon Beirut yang menargetkan seorang anggota Hizbullah telah menewaskan setidaknya empat orang.
Serangan kejutan terjadi sekitar pukul 3:30 pagi (00:30 GMT) pada hari Selasa selama Liburan Muslim Idul Fitri menandai akhir bulan puasa Ramadhan. Pemogokan kedua di kota dalam tiga hari telah menimbulkan kekhawatiran bahwa gencatan senjata yang goyah antara Israel dan kelompok Hizbullah bersenjata yang mulai berlaku empat bulan lalu bisa runtuh.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan keempat orang yang terbunuh termasuk seorang wanita dan tujuh lainnya terluka.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka menargetkan Hassan Bdeir, anggota unit Hizbullah dan pasukan Quds Iran, yang membantu kelompok bersenjata Palestina Hamas dalam merencanakan “serangan teror yang signifikan dan segera terhadap warga sipil Israel”.
Tentara Israel tidak menawarkan bukti apa pun untuk pernyataan itu. Tidak ada komentar langsung dari Hizbullah.
Pemogokan mengikuti hanya beberapa hari setelah pukulan sebelumnya di pinggiran selatan Dahiyeh, sebuah benteng Hizbullah.
Presiden Lebanon Joseph Aoun mengutuk serangan terbaru, menyebutnya “peringatan berbahaya” dari niat Israel terhadap negaranya.
“Ketekunan Israel dalam agresinya membutuhkan lebih banyak upaya dari kami dalam menangani teman -teman Lebanon di seluruh dunia dan mengumpulkan mereka untuk mendukung hak kami untuk kedaulatan penuh atas tanah kami,” kata Aoun dalam sebuah pernyataan.
Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam juga mengutuk pemogokan Israel dan mengatakan itu adalah pelanggaran yang mencolok dari resolusi PBB 1701 dan pengaturan gencatan senjata. Salam mengatakan dia telah memantau dengan cermat akibat pemogokan dalam koordinasi dengan para menteri pertahanan dan interior.
Resul Al Jazeera Serdar, yang melaporkan dari Beirut, mengatakan operasi penyelamatan sedang berlangsung dan menambahkan bahwa serangan terbaru “sangat mengkhawatirkan” bagi pemerintah Lebanon, karena datang hanya tiga hari setelah pasukan Israel mengebom Beirut untuk pertama kalinya sejak kesepakatan ceasefire dengan Hizbollah pada bulan November.
Perjanjian tersebut, yang dijamin oleh Prancis dan Amerika Serikat, menghentikan konflik selama setahun dan mengamanatkan bahwa pasukan darat Israel menarik diri dari Lebanon selatan.
Itu juga menyerukan para pejuang Hizbullah untuk menarik diri dari selatan, dan pasukan Lebanon untuk dikerahkan di sana.
Namun, kedua belah pihak saling menuduh pelanggaran.
(Tagstotranslate) Galeri (T) Berita (T) Israel Menyerang Lebanon (T) Lebanon (T) Timur Tengah
[ad_2]
Sumber: aljazeera.com
- Penulis: Admin