Parah! Seorang Guru di Cikarang Mengaku SK-nya Diduga Dijegal Oknum
- account_circle Admin
- calendar_month
- comment 0 komentar
Ilustrasi
terkenal.co.id – Belum lama ini pada 2 Mei 2024 adalah Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang menjadi momentum penting untuk merefleksikan diri sekaligus penyampaian aspirasi bagi para civitas yang berkelindan di bidang pendidikan, termasuk juga para guru.
Tentunya, ini adalah momen yang tepat bagi sebagai warga negara Indonesia untuk merenungkan apa yang sama-sama telah dilakukan, dalam upaya koridor pendidikan bangsa Indonesia sampai hari ini.
Namun berbeda nasib seorang guru di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Dayat Sudrajat, guru kelas VB di Unit Kerja SDN Telaga Asih 06.
Dayat menceritakan, bahwa ia mulai mengajar pada 3 Januari 2005, secara masa kerja masuk guru kategori II, tetapi secara administrasi tidak dinyatakan sebagai kategori II.
Dirinya binggung apa sebab nya, Dayat mengaku data di sekolah sangat tertutup dan rahasia. Sehingga, ketika dia ingin mengetahui masa kerja sangat sulit selama mengabdi banyak mendapatkan fasilitas, gaji BOS, Jastek, tupung.
“Data saya dirubah oleh oknum operator maka insentif tupung, hilang dan dana BSU tidak dapat akibat perubahan data,” ujarnya.
Lebih lanjut, kata Dayat, kasus pertama keluarnya SK Dinas tahun 2022 tertulis masa kerja 9 tahun 5 bulan, dirubah hari itu oleh oknum tim operator menjadi seperti masa kerja. “Saya dan memiliki dua SK, SK dengan massa kerja tahun 16 Tahun 5 Bulan dan SK dengan masa terja tahun 16 tahun 11 Bulan,” kata Dayat.
Kemudian, Dayat membeberkan bahwa pada saat itu pihak Inspektorat terlibat dengan datangnya dua orang yang mengatasnamakan Inspektorat. “Bahwa saya harus menganggap persoalan tersebut telah selesai dan dengan bersalaman terhadap oknum operator yang merubah data saya,” tuturnya.
Dayat pun menerangkan bahwa oknum operator tersebut berbicara di depannnya dan teman-teman guru lain dengan mengatakan yang ditirukan oknum tersebut, “Gara-gara viralnya pak Dayat saya mengeluarkan uang sebesar 4,5 juta untuk membayar Inspektorat,” bebernya.
“Kasus ke dua data di dapodik tertulius TST (Tanggal Selesai Tugas) yang artinya data saya dipensiunkan. Di bagian data di dinas pendidikan berubah, dengan penelusuran data oleh saya sendiri secara personal ke bagian data (pak Arif) Rabu 16 November 2022,” katanya,
Lalu, kata Dayat, kasus ke tiga data profil Guru di dapodik di nomor Surat Tugas Tertulis tahun 2017 seharusnya sesuai dengan TMT Pengangkatan pada 2005, “Ini berarti ada kecurangan dan perubahan data yang tidak terhitung masa kerja saya, maka, saya rubah secara personal ke bagian data (pak Arif-red) dengan syarat membawa SKBM di hari selasa 11 April 2023 dan disingkronkan oleh operator sekolah, artinya bahwa Dinas Pendidikan tidak bisa langsung merubah tetapi wajib menunggu singkronisasi dari operator sekolah,” cetusnya lagi.
“Disini sangat jelas dan terang benderang jika ada perubahan data terlibat dua pihak Dinas Pendidikan dan pihak sekolah (operator Sekolah),” tegas Dayat.
Lebih seru, lanjut Dayat, anehnya lagi oknum Korwil menyeragamkan memotong masa kerja, “Contoh nya saya masa kerja 2005 tertulis 2017 dan teman saya mengajar tahun 2007 tertulis 2017 seakan-akan oknum korwil Kecamatan Cikarang Barat membekingi oknum operator sekolah, semakin jelas semua oknum pejabat ikut terlibat dari mulai kepala sekolah, korwil, Dinas Pendidikan dan Inspektorat, ada apa gerangan,” pungkasnya.
“Maka untuk mencari keadilan saya sudah mengirimkan pesan suara Kepada Kepala Dinas, mohon ijin untuk menindak lanjuti dan menelusuri keadilan bagi diri saya kepada lembaga yang berwenang,” tutupnya.
Hingga berita ini diunggah redaksi terkenal.co.id belum berhasil mendapatkan konfirmasi pada pihak terkait.
- Penulis: Admin
