Korsel Nge-Boost Ekonomi Rakyat, Bantuan Tunai Langsung Ke Rekening
- account_circle Tryan Muhammad Syafti
- calendar_month
- comment 0 komentar

Korsel Nge-Boost Ekonomi Rakyat, Bantuan Tunai Langsung Ke Rekening
Seoul, Korea Selatan – Get ready! Mulai tanggal 21 Juli 2025, pemerintah Korea Selatan bakal bagi-bagi bantuan tunai alias cash boost ke semua warganya. Ini bukan kaleng-kaleng, guys, kabarnya tiap warga bakal dapat sejumlah dana langsung ke rekening mereka. Kebijakan ini digadang-gadang sebagai upaya pemerintah buat nge-stimulus ekonomi di tengah ketidakpastian global dan inflasi yang kadang bikin deg-degan.
Rencana cash boost ini udah jadi perbincangan hangat di kalangan ekonom dan juga netizen. Pemerintah Korsel berargumen bahwa dengan memberikan dana langsung ke tangan masyarakat, daya beli akan meningkat, dan itu automatically bakal menggerakkan roda perekonomian. Harapannya, duit yang dibagikan itu bakal langsung dibelanjakan, leading ke peningkatan konsumsi domestik dan pertumbuhan bisnis kecil menengah.
Universal Basic Income (UBI) Lite?
Secara teoritis, kebijakan ini mirip-mirip konsep Universal Basic Income (UBI), tapi mungkin dalam skala yang lebih terbatas dan bersifat one-off atau temporer. Ide dasarnya adalah bahwa semua warga negara, tanpa syarat ketat, berhak mendapatkan sejumlah pendapatan dasar. Pendukung UBI percaya ini bisa mengurangi kesenjangan ekonomi, menstabilkan pasar, dan bahkan memberikan kebebasan finansial buat individu untuk ngejar passion atau upskilling.
Namun, kritik juga nggak kalah loud. Beberapa ekonom berpendapat bahwa cash boost semacam ini bisa jadi pedang bermata dua. Ada kekhawatiran kalau suntikan dana tunai ini malah bisa memicu inflasi lebih lanjut, di mana harga-harga barang dan jasa ikut naik karena demand yang melonjak. Basically, uangnya jadi nggak seberharga sebelumnya. “Ini bisa jadi solusi jangka pendek yang cuma menunda masalah, atau malah menciptakan masalah baru kalau inflasinya nggak terkontrol,” ujar seorang pengamat ekonomi dari Universitas Nasional Seoul.
Kebijakan ini juga nggak lepas dari drama politik. Partai oposisi mungkin akan mengkritik langkah ini sebagai upaya pencitraan politik menjelang pemilu atau bahkan sebagai kebijakan yang nggak sustainable dalam jangka panjang. Sementara itu, pemerintah pasti bakal double down dan bilang ini adalah bentuk komitmen mereka terhadap kesejahteraan rakyat.
Yang jelas, cash boost ini bakal jadi eksperimen sosial-ekonomi yang menarik buat disimak. Apakah ini bakal jadi game changer buat perekonomian Korsel, atau cuma jadi band-aid solution yang fading setelah beberapa bulan?
Bottom line, kebijakan ini menunjukkan betapa pemerintah Korsel mencoba berinovasi dalam menghadapi tantangan ekonomi modern. Tinggal kita lihat saja nanti, apakah suntikan dana tunai ini bakal deliver sesuai ekspektasi atau malah jadi bumerang.
- Penulis: Tryan Muhammad Syafti