Kepala Pentagon menyerukan diplomasi mendesak
- account_circle Admin
- calendar_month
- comment 0 komentar

[ad_1]
Dalam pertemuan dengan timpalannya dari Israel Yoav Gallant, Kepala Pentagon AS Lloyd Austin memperingatkan terhadap ‘bencana’ perang yang lebih luas.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan bahwa solusi diplomatik diperlukan untuk menghindari perang yang merugikan antara Israel dan kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon.
Dalam pertemuan dengan mitranya dari Israel, Yoav Gallant, pada hari Selasa, Austin menyalahkan meningkatnya ketegangan pada “provokasi” oleh Hizbullah, tetapi mencatat bahwa perang besar-besaran akan merusak semua pihak yang terlibat dan dapat memicu pertikaian regional.
“Diplomasi sejauh ini merupakan cara terbaik untuk mencegah eskalasi lebih lanjut. Jadi kami segera mengupayakan perjanjian diplomatik yang mengembalikan ketenangan abadi di perbatasan utara Israel dan memungkinkan warga sipil kembali dengan selamat ke rumah mereka di kedua sisi perbatasan Israel-Lebanon,” kata Austin kepada wartawan.
Pasukan Hizbullah dan Israel hampir setiap hari saling baku tembak sejak awal perang di Gaza, namun meningkatnya serangan selama beberapa minggu terakhir telah menyebabkan meningkatnya kegelisahan.
Gallant sering menyarankan agar Israel melancarkan perang besar-besaran melawan Hizbullah di Lebanon selatan. Pada hari Selasa, Gallant mengatakan bahwa dia “bekerja erat” dengan Austin untuk menemukan resolusi diplomatik, tetapi mereka juga membahas “kesiapan militer dalam setiap skenario yang mungkin terjadi”.
Sementara Israel menyalahkan Hizbullah atas pemindahan ribuan warga Israel dari rumah mereka di dekat perbatasan Lebanon, kelompok yang terkait dengan Iran itu telah memberi isyarat sepanjang konflik bahwa mereka tidak tertarik pada perang yang lebih luas.
Ribuan warga sipil Lebanon telah mengungsi dari daerah dekat perbatasan dengan Israel, dan lebih dari 80 warga sipil dan non-pejuang telah terbunuh. Di Israel, 11 warga sipil telah terbunuh sejak Oktober.
Hizbullah dianggap sebagai salah satu kelompok paramiliter paling canggih dan bersenjata lengkap di dunia, dan konflik yang lebih besar antara kelompok tersebut dan Israel dapat menimbulkan dampak buruk bagi kedua belah pihak.
Meskipun pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah berulang kali mendesak Israel untuk menghindari perang dengan Hizbullah di Lebanon, baru-baru ini pemerintahan tersebut menyatakan bahwa, jika terjadi tindakan seperti itu, Israel akan menerima dukungan penuh dari AS.
“Perang seperti itu akan menjadi bencana bagi Lebanon dan akan berdampak buruk bagi warga sipil Israel dan Lebanon yang tidak bersalah,” kata Austin.
[ad_2]
Sumber: aljazeera.com
- Penulis: Admin