Kenaikan Harga Kedelai Impor membuat Pengrajin Tahu Jadi Sulit Bisnis
- account_circle Admin
- calendar_month
- comment 0 komentar

Dok: Abs
BEKASI, Terkenal – Kenaikkan harga kedelai impor mempersulit bisnis para pengrajin tahu, tak terkecuali pengrajin di Kabupaten Bekasi. Harga kedelai yang normalnya dibanderol di kisaran Rp8.000, kini naik menjadi Rp13.000 per kilogram.
Seorang pengrajin tahu di Cikarang Barat, Dede menjelaskan kenaikan harga kedelai yang didatangkan dari negara Amerika Serikat, terjadi sejak bulan Juni 2022 lalu.
“Kenaikannya itu sedikit-sedikit, kadang sehari naik Rp100, Rp200, Rp300. Cuma setiap hari. Sampai sekarang yang tadinya sekilo harganya Rp8.000, jadi Rp13.000,” kata Dede saat ditemui di lokasi, Rabu (28/9/2022).
Ada pun lonjakan harga kedelai dipengaruhi inflasi global dan kenaikan nilai tukar dolar terhadap rupiah. Harga kedelai semakin melambung tinggi ketika terjadi kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
“Sudah pasti terpengaruh, karena proses pengiriman kedelai kan juga naik karena harga solar naik. Otomatis pengrajin seperti kami juga harus bayar lebih mahal,” ungkapnya.
Hal tersebut menyebabkan pihaknya terpaksa menurunkan produksi tahu dan mengurangi jumlah pegawai.
“Awalnya saya nyetok 8 kwintal, sekarang cuma 6 kwintal. Jumlah pegawai tadinya ada 80 orang, sekarang 40 orang saja,” ucap Dede.
Dede menambahkan kini pihaknya bersama pengrajin lain tengah melakukan diskusi untuk mempertimbangkan kenaikkan harga tahu atas imbas lonjakan inflasi.
“Sekarang belum bisa kami naikkan harga tahunya, karena harus kompak. Masih kami diskusikan dengan pedagang lainnya,” tuturnya. (Wartakota)
- Penulis: Admin
Saat ini belum ada komentar