Kalimantan Barat Simpan Potensi Uranium Besar, Mendorong Rencana Pembangunan PLTN di Indonesia
- account_circle Aydin prayata
- calendar_month
- comment 0 komentar

Kalimantan Barat Simpan Potensi Uranium Besar, Mendorong Rencana Pembangunan PLTN di Indonesia
JAKARTA – 18 Juni 2025. Kalimantan, yang dikenal sebagai paru-paru dunia dengan hutan lebatnya, kini terungkap menyimpan sumber energi strategis: uranium. Ditemukannya cadangan uranium yang signifikan, terutama di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, semakin memperkuat gagasan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia sebagai bagian dari upaya transisi menuju energi bersih.
Berdasarkan data terbaru dari Atlas Geologi Sumber Daya Mineral dan Energi Kalimantan Barat, potensi uranium di Kabupaten Melawi diperkirakan mencapai sekitar 24.112 ton. Jumlah ini dianggap cukup besar untuk menjadi bahan bakar utama bagi PLTN di masa depan.
Sejarah Penemuan dan Potensi Uranium Lain di Indonesia
Eksplorasi geologi uranium di Kalimantan telah dimulai sejak tahun 1970-an oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), kini menjadi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), bekerja sama dengan CEA Prancis. Penelitian ini telah berhasil menemukan deposit uranium di wilayah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, khususnya di batuan berumur tua.
Selain Kalimantan Barat, potensi uranium juga ditemukan di beberapa wilayah lain di Indonesia, seperti:
- Kalimantan Tengah: sekitar 10.864 ton (data lama)
- Sumatera Utara: 490 ton (data lama)
- Sulawesi Barat: 3.792 ton (data lama)
- Bangka Belitung dan Singkep: 25.715 ton (data lama)
Secara keseluruhan, Indonesia memiliki ratusan ribu ton sumber daya uranium, menurut data BATAN sebelumnya.
Rencana Pembangunan PLTN dan Tantangan yang Dihadapi
Potensi uranium di Kalimantan Barat ini sangat relevan dengan rencana pemerintah untuk membangun PLTN. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, sebelumnya menyatakan bahwa pemerintah menargetkan pembangunan PLTN dimulai pada 2027 dan beroperasi penuh pada 2032. Tahap awal akan dimulai dengan kapasitas 250 Megawatt (MW) per unit di Sumatera dan Kalimantan.
Meskipun uranium berlimpah, pemanfaatannya sebagai energi primer masih menunggu kebijakan pemerintah yang didukung studi kelayakan PLTN yang menyeluruh. Pembangunan dan operasional PLTN harus memenuhi persyaratan ketat, meliputi:
- Jaminan pasokan bahan bakar nuklir.
- Pengelolaan limbah radioaktif yang aman.
- Tingkat keselamatan dan keamanan yang sangat tinggi.
- Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- Rekomendasi dari International Atomic Energy Agency (IAEA).
Survei dan studi lokasi PLTN oleh BATAN/BRIN telah mengidentifikasi setidaknya 28 wilayah potensial di Indonesia, termasuk Kalimantan, yang memenuhi kriteria terkait gempa bumi, bahaya gunung berapi, dan sesar permukaan. Dari 28 lokasi ini, PLTN bisa dibangun dengan total kapasitas hingga 70 GW.
Dengan potensi uranium yang signifikan di Kalimantan, Indonesia memiliki aset berharga untuk diversifikasi energi dan mencapai target energi bersih di masa depan. Namun, langkah menuju pemanfaatan energi nuklir harus dilakukan dengan sangat hati-hati, dengan mempertimbangkan semua aspek keamanan, lingkungan, dan sosial.
- Penulis: Aydin prayata