Jangan Gengsi Beli Baju Thrifting, Ada manfaat Besar untuk Lingkungan Hidup
- account_circle Admin
- calendar_month
- comment 0 komentar

Ilustrasi.
Thrifting diambil dari kata thrift yang artinya keberuntungan. Kata tersebut akhirnya diartikan sebagai tindakan ekonomis oleh masyarakat umum. Dilansir dari laman merdeka.com, thrifting dapat dikatakan juga sebagai orang yang hemat atau seseorang yang sedang mempraktikkan penghematan, dan kemungkinan besar dapat beruntung dalam arti memiliki tabungan.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, thrifting adalah membeli produk bekas dengan kualitas yang masih bagus. Maka dari itu, orang-orang yang berbelanja di thrift shop adalah mereka yang beruntung bisa mendapatkan barang bekas layak pakai namun dengan harga yang sangat miring. Biasanya, barang-barang yang dijual di thrift shop atau toko barang bekas ini dapat berupa pakaian, furniture, tas, sepatu, atau produk-produk lainnya.
Berbeda dengan berbelanja barang baru pada umumnya, thrifting lebih diartikan sebagai berburu untuk mendapatkan suatu barang tertentu. Karena thrift shop akan menjual barang-barang yang unik dan biasanya sudah tidak dikeluarkan di pasaran. Sehingga ketika kamu bisa mendapatkan barangnya akan menjadi kepuasan tersendiri.
Manfaat Belanja di Thrift Shop
Berikut ini terdapat banyak manfaat ketika memilih berbelanja thrifting.
1. Mendapatkan Barang Bagus dengan Harga Miring
Alasan mengapa banyak orang yang memilih thrifting dibandingkan dengan membeli produk baru adalah harganya yang sangat miring. Walau harganya yang murah, mereka masih tetap bisa mendapatkan barang-barang dengan kualitas yang bagus dan menarik.
Selain mendapatkan barang yang berkualitas, thrifting juga akan membuat kamu mendapatkan barang asli atau original. Jadi jangan malu ketika berbelanja barang bekas, karena barang yang kamu pakai pastinya di jamin ori!
2. Mendapatkan Barang yang Unik dan Langka
Berbelanja di toko barang bekas atau thrift shop juga menjadi kesempatan yang besar untuk kamu bisa mendapatkan barang-barang yang unik dan jarang dijual di pasaran. Hal ini dikarenakan produk yang dijual di thrift shop hanya memiliki 1 model saja. Berbeda dengan produk yang dijual di pasaran akan menyiapkan barang dengan jumlah yang banyak.
Bagi kamu pecinta barang-barang antik atau kolektor barang tertentu, thrifting bisa menjadi cara untuk lebih mudah mendapatkan barang yang kamu inginkan.
3. Lebih Ramah Lingkungan
Selain bermanfaat bagi diri sendiri, thrifting juga menjadi ajang untuk lebih menyayangi bumi loh. Karena ketika membeli barang bekas, kamu mencegah barang tersebut dikirim ke tempat pembuangan sampah dan mengurangi permintaan untuk membuat pakaian baru.
4. Meminimalisir Produksi Karbon
Thrifting juga membuat kamu ikut berpartisipasi untuk mengurangi produksi karbon di lingkungan. Karena saat memproduksi pakaian dalam jumlah yang besar akan membutuhkan banyak energi baik dari mesin atau alat transportasi untuk mengangkut bahan mentah sampai membuang barang yang rusak.
Itu tadi adalah pembahasan mengenai thrifting yang saat ini menjadi tren di kalangan anak muda. Jadi, apakah kamu masih ragu membeli barang bekas?
Sebagian besar pakaian yang berputar di pasaran berakhir di tempat pembuangan, tertimbun selama ratusan bahkan ribuan tahun.
Adapun, salah satu manfaat dari thrifting adalah menyelamatkan lingkungan. Secara harfiah, thrifting artinya berhemat. Namun terminologi ini banyak digunakan di kalangan masyarakat sebagai kegiatan berbelanja barang bekas.
Di Indonesia, Pasar Senen dan Pasar Rumput mungkin jadi salah satu di antara banyak lokasi thrifting favorit untuk menemukan sejumlah koleksi vintage atau branded sekalipun, mulai dari pakaian, aksesoris, gawai, hingga barang koleksi lainnya.
Dilansir melalui Thrift World, ada setidaknya tiga manfaat thrifting yang tidak hanya dapat menyelamatkan isi dompet namun turut menjaga kelestarian lingkungan.
Mengurangi Limbah Tekstil
Ketika seseorang sudah bosan dengan satu pakaian, pilihannya adalah didonasikan atau dibuang. Sebagai contoh, rata-rata orang Amerika menghasilkan 160 kilogram limbah tekstil setiap tahun. Mengingat bahan kain pada pakaian jarang yang mudah terurai, sampah ini berakhir di tempat pembuangan akhir dan merusak lingkungan. Ketika limbah tekstil terurai, pakaian dapat menghasilkan gas rumah kaca dan meninggalkan bahan kimia beracun di tanah.
Salah satu cara untuk mengurangi limbah tekstil dapat dilakukan dengan berbelanja dan menyumbangkan pakaian yang tidak terpakai ke toko barang bekas. Toko-toko ini mengumpulkan pakaian dan mendistribusikannya ke mereka yang membutuhkan. Sampah bagi kita mungkin berguna untuk orang lain.
Mengurangi Konsumsi Air
Industri fesyen adalah konsumen air dengan volume signifikan, kedua yang plaling intens di dunia. Setiap tahun industri fashion menggunakan 79 miliar meter kubik air. Sejumlah besar air digunakan untuk menghasilkan bahan yang dibutuhkan dan selama proses pewarnaan. Jika ditelusuri:
- Dibutuhkan 1.800 galon air untuk membuat sepasang jeans
- Dibutuhkan 715 galon air untuk membuat satu kaos katun
- Dibutuhkan 2.257 galon air untuk membuat sepasang sepatu
Salah satu cara untuk mengurangi konsumsi air adalah dengan thrifting. Karena dengan membeli baju bekas, kamu membantu mengurangi permintaan produk baru dan menghemat air.
Meminimalkan emisi karbon di atmosfer
Bukan rahasia lagi bahwa emisi karbon berbahaya bagi lingkungan. Banyak orang tidak tahu bahwa industri fesyen bertanggung jawab atas sebagian besar emisi karbon di atmosfer, terbesar kedua di dunia setelah industri minyak.
Kegiatan produksi menyumbang sekitar 10 persen dari emisi gas rumah kaca. Meminimalkan emisi karbon sangat penting untuk menghentikan perubahan iklim. Berbelanja di toko barang bekas memperlambat permintaan pakaian baru, sehingga mengurangi emisi karbon.
Source: hypeabis.id
Editor: Ardi Priana
- Penulis: Admin
Saat ini belum ada komentar