Iran Klaim Jatuhkan Dua Drone Canggih Israel, Hermes 900, Konflik Memanas
- account_circle Aydin prayata
- calendar_month
- comment 0 komentar

Iran Klaim Jatuhkan Dua Drone Canggih Israel, Hermes 900, Konflik Memanas
TEHERAN – 19 Juni 2025. Ketegangan antara Iran dan Israel memuncak lagi setelah Iran mengklaim berhasil menembak jatuh dua drone canggih Israel jenis Hermes 900 dalam kurun waktu kurang dari 24 jam. Peristiwa ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam konflik berkelanjutan antara kedua negara.
Menurut laporan media Iran, drone pertama jatuh pada Rabu (18/6) malam di atas Provinsi Isfahan, Iran tengah, disusul penembakan kedua pada Kamis (19/6) pagi di atas Provinsi Lorestan, Iran barat. Televisi pemerintah Iran bahkan telah menayangkan rekaman puing-puing Hermes 900 yang hancur di Isfahan, menjadi bukti visual pertama yang dirilis Iran atas insiden penembakan drone Israel.
Kronologi Penembakan
Militer Iran menyebut drone Hermes 900 yang jatuh di Isfahan sebagai pesawat nirawak mata-mata dan tempur yang sangat mutakhir. Drone ini dikenal mampu terbang nonstop selama 30 jam dengan jangkauan lebih dari 1.000 kilometer. Media Iran juga melaporkan bahwa drone tersebut dilengkapi rudal canggih untuk misi penargetan, namun hancur sebelum sempat melancarkan serangan.
Angkatan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi insiden jatuhnya salah satu pesawat nirawak mereka di wilayah Iran, menyatakan “tidak ada kekhawatiran tentang kebocoran informasi.” IDF juga menyebut drone tersebut ditembak jatuh oleh rudal permukaan-ke-udara.
Penembakan dua drone Hermes 900 ini terjadi di tengah “Operasi Janji Sejati III” oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) terhadap Israel, sebagai respons atas agresi Israel yang berkelanjutan di wilayah Iran. IRGC mengklaim telah berhasil menantang sistem pertahanan Israel di seluruh wilayah pendudukan Palestina dan mengancam akan meluncurkan serangan rudal secara terus-menerus.
Hermes 900: Kecanggihan dan Statusnya
Hermes 900 adalah Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau drone jenis Medium-Altitude, Long-Endurance (MALE) yang dikembangkan oleh perusahaan Israel, Elbit Systems. Dirancang untuk beragam misi taktis seperti pengintaian, pengawasan, penargetan, dan serangan presisi, Hermes 900 merupakan salah satu aset udara tanpa awak tercanggih milik militer Israel.
Insiden ini merupakan penembakan pesawat udara Israel pertama yang dikonfirmasi oleh Iran sejak dimulainya konflik terbuka pada 13 Juni 2025. Sebelumnya, meskipun Iran sering mengklaim menembak jatuh pesawat atau drone Israel, klaim tersebut kerap dibantah atau tidak disertai bukti visual yang kuat.
Dampak Eskalasi Konflik
Penembakan drone-drone ini semakin meningkatkan ketegangan antara Iran dan Israel, yang telah saling menyerang fasilitas militer dan energi. Konflik ini telah memicu ledakan di berbagai wilayah, termasuk ibu kota Iran, Teheran, dan Isfahan yang juga merupakan lokasi fasilitas nuklir penting Iran. Israel terus melancarkan serangan di seluruh Iran, sementara Iran telah membalas dengan gelombang serangan rudal ke Israel.
Masyarakat internasional terus mendesak gencatan senjata dan solusi diplomatik untuk mencegah eskalasi konflik yang lebih luas di kawasan yang telah lama tidak stabil ini. Insiden penembakan drone Hermes 900 menjadi pengingat akan risiko tinggi dan potensi perluasan konflik yang terus membayangi Timur Tengah.
- Penulis: Aydin prayata