Internet: Jaringan Global yang Mengubah Peradaban Manusia
- account_circle Andika Naufal
- calendar_month
- comment 0 komentar

Internet: Jaringan Global yang Mengubah Peradaban Manusia
Halo para pembaca yang penasaran,
Di abad ke-21 ini, sulit membayangkan kehidupan tanpa Internet. Dari berkomunikasi dengan teman di belahan dunia lain hingga mencari informasi instan, internet telah menjadi tulang punggung peradaban modern. Namun, pernahkah Anda berpikir bagaimana jaringan global raksasa ini bermula dan berevolusi menjadi seperti sekarang? Ini adalah kisah inovasi, kolaborasi, dan visi jangka panjang.
Cikal Bakal dari Proyek Militer
Akar Internet dapat ditelusuri kembali ke tahun 1960-an, di tengah era Perang Dingin. Pemerintah Amerika Serikat, melalui Departemen Pertahanan AS, mendanai proyek yang disebut ARPANET (Advanced Research Projects Agency Network). Tujuan utamanya adalah menciptakan jaringan komunikasi yang terdesentralisasi, tangguh, dan dapat bertahan bahkan jika sebagian jaringannya rusak akibat serangan. Konsep utama di baliknya adalah “packet switching”, sebuah metode di mana data dipecah menjadi paket-paket kecil yang dapat menempuh jalur berbeda menuju tujuan, kemudian disatukan kembali. Ini berbeda dengan sistem telepon tradisional yang memerlukan jalur khusus dan tetap.
Pada tanggal 29 Oktober 1969, koneksi pertama antara dua komputer terjadi antara University of California, Los Angeles (UCLA) dan Stanford Research Institute (SRI), menandai kelahiran ARPANET.
Dari Jaringan Akademik Menuju Jaringan Global
Selama tahun 1970-an, ARPANET terus berkembang, menghubungkan lebih banyak universitas dan lembaga penelitian. Pada periode ini, protokol komunikasi fundamental yang kita kenal sekarang, yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol), mulai dikembangkan oleh Vinton Cerf dan Robert Kahn. TCP/IP memungkinkan berbagai jaringan komputer yang berbeda untuk “berbicara” satu sama lain, menjadi fondasi bagi jaringan global yang sesungguhnya.
Pada tahun 1980-an, ARPANET bertumbuh menjadi sebuah jaringan yang lebih besar, dan istilah “Internet” mulai digunakan untuk merujuk pada kumpulan jaringan yang saling terhubung ini. National Science Foundation (NSF) kemudian mendirikan NSFNet pada tahun 1986, yang awalnya berfungsi sebagai tulang punggung (backbone) utama untuk jaringan akademik di AS. Pembatasan penggunaan komersial pada NSFNet mulai dilonggarkan pada akhir 1980-an dan awal 1990-an.
Era World Wide Web dan Akses Publik
Titik balik besar terjadi pada tahun 1990-an dengan penemuan World Wide Web (WWW) oleh Tim Berners-Lee di CERN. Web menyediakan antarmuka grafis yang mudah digunakan dan sistem hyperlink, yang membuat informasi lebih mudah diakses dan dinavigasi. Penemuan browser web seperti Mosaic (kemudian Netscape Navigator) dan kemudian Internet Explorer, bersama dengan keputusan untuk menjadikan teknologi web bebas royalti, membuka pintu bagi masyarakat umum untuk mengakses Internet.
Sejak saat itu, Internet berkembang pesat, mengubah hampir setiap aspek kehidupan: komunikasi, perdagangan, hiburan, pendidikan, dan pemerintahan. Dari email dan chat rooms hingga media sosial, streaming, dan komputasi awan, Internet terus berinovasi dan meresap lebih dalam ke dalam keseharian kita, membentuk masyarakat digital seperti yang kita kenal sekarang.
- Penulis: Andika Naufal