Dituding Suap Keluarga Korban, Pengacara Ronald Tannur Tuntut Balik Keluarga dan Kuasa Hukum Dini
- account_circle Admin
- calendar_month
- comment 0 komentar

Kapolretabes Surabaya, Kombes Pasma Royce menjelaskan semua bermula saat korban Dini bersama tersangka Gregorius sedang makan malam di G-Walk Surabaya, Selasa (3/10/23) malam.
terkenal.co.id – Lisa Rahmat, pengacara anak anggota DPR RI, Gregorius Ronald Tannur (31), tersangka pembunuhan Dini Sera Afriyanti (29) akan melaporkan kuasa hukum korban dengan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Hal itu menyusul perbuatan pengacara korban, yakni Dimas Yemahura, yang sudah merekam dan menyebarkan video berisi tudingan keluarga tersangka berusaha melakukan penyuapan agar berdamai.
“Iya akan kami laporkan Dimas dan kawan-kawan yang sudah menebar isu bohong fitnah,” kata Lisa ditemui di kantornya, Kawasan Kendalsari, Selasa (17/10/23).
Lisa mengatakan, keluarga Ronald sama sekali belum berkunjung ke sana. Apalagi sampai mengirim seorang utusan yang berusaha melakukan suap.
Pihak keluarga Ronald, termasuk ayahnya, Edward Tannur, memang berencana mendatangi rumah keluarga DSA, di Sukabumi, Jawa Barat. Hal itu untuk bersilaturahmi dan menyampaikan belasungkawa.
“Kami ini, keluarga belum ke sana, masih mau minta waktu, enggak mungkin kami nyuruh orang. Kok sudah digoreng yang tidak-tidak, dikatakan [mau menyuap keluarga korban], ini kan fitnah,” ucapnya.
Dia pun menyayangkan mengapa Dimas bisa menuduh keluarga Ronald berusaha melakukan suap ke pihaknya DSA. Apalagi tudingan itu direkam dan disebarkan ke banyak orang.
“Udah gitu divideo lagi sama Dimas, setelah itu diterbarkan-tebarkan, ini [pelanggaran] UU ITE lho,” ujarnya.
“UU ITE 2016 Pasal 45 ayat (3), UU KUHP Pasal 310 ayat (1) dan (2), serta Pasal 311,” imbuh Lisa.
Sebelumnya, Dini Sera Afriyanti, seorang wanita di Surabaya, meninggal setelah menghadiri sebuah acara malam dengan teman kencannya di salah satu tempat hiburan di Jalan Mayjen Jonosewejo, Lakarsantri, Surabaya, pada Rabu (4/10/23).
Ia meninggal karena diduga mengalami tindakan kekerasan oleh pasangannya yang bernama Gregorius Ronald Tannur. Gregorius sendiri dilaporkan sebagai anak dari anggota DPR yang tergabung dalam Komisi IV dari Fraksi PKB.
Editor: Wilujeng Nurani
- Penulis: Admin
Saat ini belum ada komentar