Desakan Menkominfo Diminta Mundur, Presiden Jokowi: Sudah Dievaluasi
- account_circle Admin
- calendar_month
- comment 0 komentar

Dalam Raker Kesnas 2024 di ICE BSD, Tangerang pada Rabu (24/4/24), Jokowi mengatakan bahwa sekitar satu juta WNI lebih memilih berobat ke Malaysia, Singapura, Jepang, Korea, Eropa, dan Amerika.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapannya terhadap petisi daring yang menyerukan agar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengundurkan diri setelah Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) disusupi oleh peretas.
Jokowi menyatakan bahwa desakan ini sedang dievaluasi, meskipun ia tidak menjelaskan hasil evaluasi terhadap kinerja Menkominfo yang juga Ketua Umum relawan Jokowi Projo.
“Semuanya sudah dievaluasi,” kata Jokowi saat ditanyai wartawan soal desakan Menkominfo mundur, dalam konferensi pers di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Presiden juga memastikan bahwa peretasan PDNS telah dievaluasi secara menyeluruh, khususnya dalam mencari solusi backup data untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
“Paling penting semuanya harus dicarikan solusinya agar tidak terjadi lagi, di-back up semua data nasional kita, sehingga kalau ada kejadian kita tidak terkaget-kaget,” ujarnya.
Sebelumnya, PDNS 2 di Surabaya mengalami gangguan sejak 20 Juni lalu, yang mengakibatkan beberapa layanan publik lumpuh. Peretasan PDNS menggunakan ransomware brain cipher.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan bahwa pintu masuk peretasan ini melalui upaya menonaktifkan Windows Defender. Sebanyak 282 kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah pengguna PDNS 2 menjadi korban peretasan.
Dari jumlah tersebut, 44 sudah dalam proses pemulihan karena telah memiliki cadangan data. Sementara itu, 238 instansi lainnya masih dalam pemantauan.
Para peretas juga menuntut tebusan sebesar US$8 juta atau sekitar Rp131 miliar kepada pemerintah untuk mengembalikan data yang mereka kuasai di PDNS 2 Surabaya.
Hingga saat ini, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. BSSN juga mengaku kesulitan dalam mendeteksi identitas peretas yang menyerang PDNS 2.
- Penulis: Admin