BUMN Bersiap Hadapi Tantangan Ekonomi Global 2025
- account_circle Muhammad Delvian
- calendar_month
- comment 0 komentar

BUMN Bersiap Hadapi Tantangan Ekonomi Global 2025
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus menunjukkan geliatnya dalam menghadapi dinamika ekonomi global dan domestik di pertengahan tahun 2025. Di bawah koordinasi Kementerian BUMN, berbagai langkah strategis terus digalakkan, mulai dari efisiensi operasional, inovasi digital, hingga penguatan sinergi antar-BUMN, demi menjaga kontribusi positif terhadap perekonomian nasional.
Fokus pada Efisiensi dan Inovasi Digital
Menteri BUMN, Bapak Erick Thohir, dalam beberapa kesempatan terakhir terus menekankan pentingnya efisiensi dan adaptasi digital bagi seluruh perusahaan plat merah. “Transformasi digital bukan lagi pilihan, melainkan keharusan,” tegas Erick dalam acara CEO Summit BUMN 2025 pekan lalu. “Kita harus memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan BUMN memberikan dampak maksimal bagi masyarakat dan negara, serta meningkatkan daya saing di era disrupsi ini.”
Beberapa BUMN, seperti PT Telkom Indonesia Tbk dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dilaporkan terus menggenjot investasi di sektor teknologi informasi untuk meningkatkan layanan pelanggan dan efisiensi operasional. Bahkan, PT Pertamina (Persero) juga terus mengembangkan platform digital untuk distribusi energi yang lebih efektif dan efisien.
Sinergi dan Konsolidasi untuk Daya Saing Global
Upaya sinergi antar-BUMN juga semakin intensif. Setelah suksesnya konsolidasi di sektor semen dan pupuk pada tahun sebelumnya, kini wacana penguatan sinergi di sektor pangan dan logistik menjadi fokus utama. Kementerian BUMN menargetkan terbentuknya ekosistem pangan yang lebih terintegrasi dari hulu ke hilir untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
“Sinergi ini bukan hanya untuk efisiensi, tapi juga untuk membangun daya saing BUMN di kancah global,” ujar salah satu Deputi Bidang Usaha BUMN. “Dengan kekuatan yang lebih besar, kita bisa bersaing di pasar internasional dan membawa nama Indonesia.”
Pergerakan IPO dan Target Keuangan
Di sisi pasar modal, beberapa BUMN non-listed maupun anak usaha BUMN besar dikabarkan sedang mematangkan rencana Penawaran Umum Perdana (IPO) pada semester kedua 2025. Langkah ini diharapkan dapat menarik investor baru, meningkatkan tata kelola perusahaan, serta memberikan nilai tambah bagi negara melalui pendapatan non-pajak.
“Kami optimistis dengan potensi beberapa anak usaha BUMN yang siap melantai di bursa. Ini menunjukkan kesehatan finansial dan prospek pertumbuhan yang menjanjikan,” tambah Direktur Utama salah satu BUMN yang enggan disebut namanya.
Meski demikian, BUMN juga dihadapkan pada tantangan global seperti fluktuasi harga komoditas dan tensi geopolitik yang dapat memengaruhi kinerja. Namun, dengan pondasi yang semakin kuat melalui transformasi dan efisiensi, BUMN diharapkan mampu terus menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi Indonesia dan beradaptasi dengan segala perubahan.
- Penulis: Muhammad Delvian