Biografi Singkat Tan Malaka, Sang Revolusioner Dari Barat Nusantara
- account_circle Shinta Nurfauziah
- calendar_month
- comment 0 komentar

Dikutip dari Tempo: Agustus, 2008, hlm. 24. Tan Malaka dikenal sebagai tokoh pertama yang menggagas secara tertulis konsep mengenai Indonesia sebagai negara Republik. Terbukti melalui buku yang ia tulis, Naar de Republike Indonesia (Menuju Republik Indonesia) pada tahun 1925, lebih dulu dibandingkan dengan Mohammad Hatta yang menulis Indonesia Vrije (Indonesia Merdeka) pada tahun 1928 dan Bung Karno yang menulis Menuju Indonesia Merdeka pada tahun 1933.
Lalu, siapa sebenarnya sosok Tan Malaka yang menjadi ikon dari gerakan revolusioner Indonesia?
Sutan Ibrahim Datuk Tan Malaka, atau yang sering dikenal sebagai Tan Malaka, lahir di Nagari Pandan Gadang, Suliki, Sumatera Barat, pada 2 Juni 1897. Nama aslinya adalah Ibrahim. Istilah “Tan Malaka” sendiri merupakan nama semi-bangsawan yang ia dapatkan dari garis ibu. Dari nama nya bisa dilihat bahwa Tan Malaka terlahir dari keluarga elit lokal Minang.
Tan Malaka, Bapak Madilog, adalah salah satu sosok yang dikenal “misterius” dalam sejarah Indonesia. Dikenal sebagai tokoh pemikir dan filsof kiri-revolusioner. Tak pernah berhenti merancang program-program aksi massa revolusi sebagai perlawanan kaum kolonial.
Tan Malaka lulus dari Sekolah Guru untuk Kaum Pribumi (Inlandsche Kweekschool voor Onderwijzers) di Bukittinggi sebelum berhasil melanjutkan pendidikannya di Belanda.
Awal mula menjadi sosok revolusioner
Ada beberapa faktor yang mendorong Tan Malaka menganut ideologi kiri, yaitu karena kegemarannya membaca, serta keprihatinannya terhadap kondisi memilukan para buruh pribumi di perkebunan teh. Ketimpangan tajam antara pekerja dan tuan tanah ini sangat menyentuh empatinya, memperkuat keyakinan komunisnya.
Kumpulan karya Tan Malaka
Tan Malaka merupakan seorang intelektual dan pemikir ulung. Dibuktikan dari sejumlah karyanya yang cukup bayak dan berat. Di antaranya adalah:
- Naar de Republiek Indonesia (Menuju Republik Indonesia) (1925)
- Massa Aksi (1926)
- Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika) (1943)
- Dari Penjara ke Penjara (Bagian I 1947, Bagian II 1947, Bagian III 1948)
- Gerpolek (Gerilya, Politik, Ekonomi) (1948), dan lainnya
Kesimpulan
Tan Malaka, pemikir brilian yang ide-idenya tentang kemerdekaan dan revolusi sangat progresif, menjadikannya dipuja oleh banyak kalangan. Namun di sisi itu, perbedaan strategi politik, kecurigaan pemerintah terhadap kekuatannya yang kian besar, serta intrik kekuasaan di masa-masa awal kemerdekaan, membuatnya dianggap sebagai ancaman dan berakhir tragis di tangan bangsanya sendiri.
- Penulis: Shinta Nurfauziah