Bahrain dan Iran setuju untuk memulai pembicaraan
- account_circle Admin
- calendar_month
- comment 0 komentar

[ad_1]
Bahrain telah memutuskan hubungan dengan Iran pada tahun 2016, namun hubungan membaik setelah pemulihan hubungan Saudi-Iran tahun lalu.
Bahrain dan Iran telah sepakat untuk memulai pembicaraan yang bertujuan memulihkan hubungan politik antara kedua negara, setelah pertemuan antara menteri luar negeri mereka di Teheran, kata kementerian luar negeri Bahrain.
Pertemuan antara Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif bin Rashid al-Zayani dan penjabat Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani berlangsung pada hari Minggu, selama kunjungan al-Zayani ke Iran, di mana ia berpartisipasi dalam KTT Dialog Kerja Sama Asia.
“Kedua belah pihak sepakat dalam pertemuan ini untuk menetapkan mekanisme yang diperlukan untuk memulai pembicaraan antara kedua negara guna mempelajari bagaimana melanjutkan hubungan politik di antara mereka,” kata sebuah pernyataan.
Bahrain dan Iran telah lama berselisih selama lebih dari satu dekade. Manama telah memutuskan hubungan dengan Teheran pada tahun 2016 setelah ketegangan antara sekutu Bahrain, Arab Saudi dan Iran. Bahrain juga menuduh Iran terlibat dalam gerakan protes anti-pemerintah tahun 2011 yang dipimpin oleh komunitas Syiah di negara itu, yang dibubarkan setelah kedatangan pasukan Saudi ke Bahrain.
Arab Saudi juga telah memutuskan hubungan dengan Iran pada tahun 2016, namun memulihkannya tahun lalu sebagai bagian dari kesepakatan yang ditengahi Tiongkok, dan sejak itu hubungan antara Iran dan Bahrain juga menghangat.
Sebelumnya pada bulan Juni, Bahrain mengirimkan permintaan melalui Rusia untuk membangun kembali hubungan diplomatik dengan Iran, lapor outlet berita Iran.
Dan pada bulan Mei, Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa mengatakan negaranya berharap dapat meningkatkan hubungan dengan Iran.
[ad_2]
Sumber: aljazeera.com
- Penulis: Admin