Anggota parlemen AS Rashida Tlaib mengecam citra rasis dirinya dengan pager yang meledak | Berita konflik Israel-Palestina
- account_circle Admin
- calendar_month
- comment 0 komentar

[ad_1]
Kartun yang diterbitkan di National Review akan 'memicu lebih banyak kebencian dan kekerasan terhadap komunitas Arab dan Muslim kita'.
Anggota Kongres Palestina-Amerika Rashida Tlaib mengecam kartun yang menggambarkan dirinya membawa pager yang meledak sebagai tindakan rasis, beberapa hari setelah ribuan perangkat komunikasi meledak di seluruh Lebanon dalam serangan yang dituduhkan dilakukan Israel.
“Komunitas kami sudah sangat menderita saat ini. Rasisme ini akan memicu lebih banyak kebencian + kekerasan terhadap komunitas Arab & Muslim kami, dan membuat semua orang kurang aman,” kata Tlaib tentang kartun yang diterbitkan di majalah konservatif National Review.
“Sangat memalukan bahwa media terus menormalisasi rasisme ini,” tulis satu-satunya anggota parlemen Palestina-Amerika di Kongres Amerika Serikat di X pada hari Jumat.
Dibuat oleh Henry Payne, kartun tersebut menunjukkan seorang wanita duduk di meja dengan kartu nama bertuliskan “Rep. Tlaib” di mana sebuah alat meledak. Wanita itu berkomentar: “ANEH. PAGER SAYA BARU SAJA MELEDAK.”
Terima kasih, Walikota @AHammoudMIkarena berani bersuara. Komunitas kita sudah sangat menderita saat ini. Rasisme ini akan memicu lebih banyak kebencian + kekerasan terhadap komunitas Arab & Muslim kita, dan membuat semua orang kurang aman. Sungguh memalukan bahwa media terus menormalkan hal ini… https://t.co/JTn2mur4Yj
— Rashida Tlaib (@RashidaTlaib) 20 Sep 2024
Ilustrasi tersebut merujuk pada serangan di Lebanon pada hari Selasa dan Rabu ketika ribuan pager dan walkie-talkie meledak yang menewaskan sedikitnya 37 orang dan melukai hampir 3.000 orang, termasuk warga sipil.
Setelah serangan tersebut, Tlaib membagikan unggahan dari sesama anggota Kongres Demokrat Alexandria Ocasio-Cortez yang menyebutnya sebagai pelanggaran nyata terhadap “hukum humaniter internasional”.
Tlaib, seorang Demokrat dari Michigan di DPR AS yang merupakan kritikus vokal perang Israel di Gaza, telah sering menghadapi reaksi keras dari Partai Republik dan beberapa lawan Demokrat, termasuk tuduhan tidak berdasar tentang simpati terhadap Hamas.
Pada bulan November, Tlaib secara resmi dikecam oleh DPR, satu langkah sebelum pengusiran, karena diduga “mempromosikan narasi palsu” tentang perang Gaza dan “berusaha menghancurkan Israel”, tuduhan yang ia tolak.
Tlaib mengatakan saat itu bahwa dia “tidak akan dibungkam dan saya tidak akan membiarkan Anda memutarbalikkan kata-kata saya”.
Tlaib menyuarakan dukungannya pada hari Kamis bagi warga Palestina di Jalur Gaza, mengkritik rekan-rekannya di Kongres AS karena diamnya mereka ketika senjata yang didanai AS terus memicu pertumpahan darah di daerah kantong yang terkepung itu.
“Kita tengah menjalani salah satu kejahatan mengerikan terhadap kemanusiaan yang paling terdokumentasikan dalam sejarah kita. Mereka adalah anak-anak yang tidak sempat melihat ulang tahun pertama mereka. Kita tidak bisa menganggap ini sebagai hal yang biasa,” kata Tlaib.
“Rekan-rekan saya tetap bungkam. Saya bertanya-tanya apakah ini karena bayi-bayi ini orang Palestina? Mereka anak-anak, itu saja,” tambahnya.
[ad_2]
Sumber: aljazeera.com
- Penulis: Admin