Jackie Chan Sumbang Alat Medis Usai Hongkong Alami Lonjakan Kasus COVID-19
- account_circle Admin
- calendar_month
- comment 0 komentar

Jackie Chan menyumbang alat medis atas lonjakan kasus COVID-19 di Hong Kong. Foto: Instagram
Jackie Chan menjadi salah satu aktor yang turut membantu menyumbangkan alat medis usai Hong Kong mengalami lonjakan kasus COVID-19.
Mengutip Today Online, Sabtu (5/3/2022), bintang berusia 67 tahun itu menyumbangkan 100 ribu kotak alat tes cepat COVID-19.
Ada juga satu juta masker, serta 30 ribu set Alat Pelindung Diri (APD) untuk petugas kesehatan. Media lokal juga berbagi bahwa Jackie baru-baru ini terlihat di Xiamen membantu mengatur transportasi pasokan medis ke Hong Kong.
Setelah melihat jumlah kotak yang perlu dimuat, aktor yang tampak mengenakan pakaian olahraga dan sepatu kets itu menyingsingkan lengan bajunya untuk membantu. Laporan tersebut memujinya proaktif, dan berbagi bahwa Jackie juga berfoto bersama para pekerja sebelum ia pergi.
Mengingat sampai ada inisiasi ini, bagaimana sebenarnya kondisi kasus COVID-19 Hong Kong? Melansir SCMP, kematian akibat komplikasi COVID-19 di daerah administratif khusus itu telah melewati angka 100 setiap hari selama empat hari terakhir.
Angka ini membuatnya tercatat sebagai kota dengan tingkat kematian tertinggi di dunia akibat COVID-19, sebagian besar merupakan penduduk lanjut usia yang tidak divaksinasi. Pihak berwenang mengatakan mereka menyalurkan lebih banyak sumber daya pada pasien senior, terutama bagi mereka yang berasal dari panti jompo.
Namun demikian, menurut para ahli, langkah-langkah itu masih terlalu lambat untuk diterapkan dan mereka memperingatkan bahwa statistik lebih suram terbentang di depan. Beberapa juga meminta pemerintah mempercepat proses pengiriman pasien lansia ke fasilitas isolasi atau perawatan sementara untuk menurunkan risiko infeksi silang.
Pihaknya juga mendesak otoritas Hong Kong untuk memvaksinasi lansia yang belum tertular COVID-19. Melonjaknya kasus COVID-19 di Hong Kong telah menyebabkan layanan pengadilan ditangguhkan selama sebulan, sementara dua rantai ritel konsumen terbesar menjatah barang-barang tertentu, lapor Guardian.
Hong Kong telah mencatat lebih dari 50 ribu kasus COVID-19 untuk tiga hari berturut-turut dalam apa yang disebut pihak berwenang sebagai “gelombang kelima.” Wabah ini membuat pasien membanjiri rumah sakit dan menghancurkan strategi nol-Covid kota itu.
Editor: M. Hafid
- Penulis: Admin
Saat ini belum ada komentar