Harga Bitcoin Sempat Anjlok Hingga Pelemahan BTC
- account_circle Admin
- calendar_month
- comment 0 komentar

FOTO: Gambar Chesnot/Getty
Aset kripto Bitcoin atau BTC mengalami tekanan di pekan ini. Diketahui, Bitcoin sempat anjlok hingga ke level USD 43.218,17 setara Rp 618,79 juta (asumsi kurs Rp 14.318 per dolar AS). Para analis menilai bahwa pelemahan BTC akan terus berlanjut. Tahun 2022.
Menurut Afid Sugiono selaku Trader Tokocryoto, anjloknya Bitcoin terjadi beriringan dengan dirilisnya notulensi hasil rapat rapat bank sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed).
Bank Sentral AS memutuskan untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan sebagai dampak dari lonjakan angka inflasi.
“Penurunan BTC dikarenakan The Fed yang menaikkan suku bunga, rapat di gelar pada bulan desember 2021, hari ini, Bitcoin terdampak notulen dari hasil rapat tersebut,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Minggu (9/1/2022).
Di tahun 2022, Pergerakan harga Bitcoin masih akan mengalami koreksi berdasarkan dari teknikal analisisnya yang menunjukkan pola bendera (flag pattern).
Terdapat indikasi penurunan Bitcoin di area support 40-42K. Jika dilihat dari alat atau indikator untuk membaca pergerakan harga Exponential Moving Average (EMA) 50.
Bitcoin saat ini cenderung memiliki sentimen positif. Koreksi ini masih dapat dikatakan hal yang normal terjadi, jika dilihat dari cycle 4 tahunan dari Januari 2017, Bitcoin mengalami penurunan 54 persen kemudian 2021 mengalami penurunan 25 persen,” tuturnya.
Meski harganya sedang turun, Afid menganggap Bitcoin masih menjadi aset kripto yang paling populer dan mempunyai market capitalization terbesar. Dibandingkan koin digital lainnya, Mata uang kripto ini lebih diterima secara luas karena sudah hadir lebih lama.
Sumber : Liputan6
Editor: Shelly Oktaviani
- Penulis: Admin
Saat ini belum ada komentar