Jelang Kelulusan, Ahmad Faiq Siswa MAN 1 Brebes Putus Sekolah Akibat Tunggak Biaya SPP Sekolah
- account_circle Admin
- calendar_month
- comment 0 komentar

Siswa MAN 1 Brebes Putus Sekolah Akibat Tak Mampu Bayar SPP Sekolah (kolase foto: Instagram/@man1brebes, Kompas.com)
terkenal.co.id – Pendidikan merupakan salah satu indikator penting dalam kehidupan seseorang untuk menggapai sebuah cita-cita.
Namun tidak dengan Ahmad Faiq Mubaroq salah satu siswa MAN 1 Brebes yang memutuskan berhenti sekolah akibat tidak mampu membayar biaya pendidikan.
Mimpi Ahmad Faiq Baihaqi dalam menggapai gelar lulusan salah satu sekolah menengah atas yakni MAN 1 Brebes harus kandas ditengah jalan.
Siswa MAN 1 Brebes terpaksa putus sekolah akibat tak mampu membayar sejumlah biaya tunggakan Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) bulanan.
Faiq memilih putus sekolah dari beberapa bulan jelang ujian kelulusannya di MAN 1 Brebes, tepatnya pada Desember 2022 lalu.
Sekolah saat ini tersaji orang belajar dan mengajar saling membayar dalam bentuk uang.
Hal tersebut menyebabkan banyaknya anak dari keluarga tidak mampu kesulitan mendapatkan bimbingan guru karena keadaan ekonomi orangtua.
Diketahui siswa MAN 1 Brebes yang putus sekolah ini bernama Ahmad Faiq Baihaqi merupakan anak dari keluarga tidak mampu yang tinggal di rumah kontrakan di RT 002, RW 005, Desa Bulusari, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
Faiq tinggal bersama ibunya Mar’atun Azizah (39) dan seorang adiknya. Sementara ayahnya Ahmad Untung Makmuri (45) pergi merantau berjualan gorengan mencari peruntungan nasib di Ibu Kota Jakarta.
Aktivitas keseharian Faiq saat ini ialah membantu ibunya berjualan gorengan dengan mendorong gerobak.
Saat dikonfirmasi oleh wartawan, Faiq mengaku malu karena mempunyai tunggakan biaya di MAN 1 Brebes. Selain uang gedung saat kelas 10 belum lunas, juga tunggakan SPP.
“(memutuskan keluar) Ya karena malu, takut, takut dimarahi,” ujarnya dilansir terkenal.co.id dari Kompas.com pada 1 Agustus 2023.
Siswa MAN 1 Brebes ini menceritakan bahwa dirinya sering merasa minder saat mengikuti ujian yang diharuskan menggunakan kartu sementara.
Lebih lanjut, Faiq menceritakan bahwa ia merasa kehabisan waktu saat ujian karena lambatnya pihak tata usaha (TU) dalam mengeluarkan kartu sementara.
Faiq mengaku dirinya sempat mengerjakan soal ujian diluar ruang kelas karena hanya menggunakan kartu sementara.
“Pernah ujian di luar ruangan pas semester satu. Memang tidak selalu di luar, tergantung kebijakan pengawas ujian saat itu,” terangnya.
Hal demikian membuat Faiq selalu mengingat akan tunggakan bayaran tersebut meskipun tak selalu diingatkan pihak sekolah, ia merasa bahwa kondisi ekonomi orangtuanya sedang benar-benar sulit.
Suatu ketika, Faiq menceritakan bahwa dirinya bersama teman satu sekolahnya yang juga menunggak biaya SPP dipanggil untuk baris di hadapan teman lainnya.
“Pernah habis upacara disuruh baris di depan, diingetin soal tunggakan SPP. Itu membuat saya kepikiran terus,” tandasnya.
Menyikapi hal tersebut Faiq mengaku tak tahan lalu memutuskan keluar pada Desember 2022 lalu.
Saat memutuskan keluar, Faiq sedang berada di bangku sekolah kelas 12 yang mana tinggal beberapa bulan lagi mengikuti Ujian kelulusan.
Hal serupa juga dialami salah seorang Pelajar SMP di Kabupaten Brebes yang putus sekolah akibat menunggak biaya SPP.
Pelajar tersebut bernama Anisa Maharani salah satu siswi SMP Negeri 1 Wanasari yang diminta mengundurkan diri dari sekolah lantaran jarang masuk dan menunggak biaya SPP.
Pelajar bernama Anisa Maharani (15) itu terpaksa jarang masuk sekolah karena membantu orangtua mengasuh adik yang mengalami stunting.
Namun kabar baiknya, saat ini Anisa Maharani sudah kembali Bersekolah.
Anisa Maharani didaftarkan di salah satu sekolah menengah pertama di Tegal, yakni SMPN 17 Kota Tegal.
Pada hari pertamanya bersekolah, Anisa Maharani diantar Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono ke SMPN 17 Kota Tegal. Dedy datang ke SMPN 17 bersama Pj Sekda Agus Dwi Sulistyantono, didampingi Camat Margadana Ari Budi Wibowo, dan Kepala Disdikbud Ismail Fahmi.(*)
Editor : Mishbahul Anam
- Penulis: Admin
Saat ini belum ada komentar