Kaesang Pangarep Kembali Terpilih sebagai Ketua Umum PSI hingga 2030
- account_circle Shinta Nurfauziah
- calendar_month
- comment 0 komentar

Kaesang Pangarep telah kembali terpilih sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk periode 2025-2030. Pemilihan ini dilakukan melalui sistem e-voting dalam Kongres PSI yang berlangsung di Solo pada Sabtu, 19 Juli 2025. Kaesang meraih 65,28% suara dari seluruh kader yang berpartisipasi, mengukuhkan posisinya setelah sebelumnya secara aklamasi ditunjuk untuk memimpin partai.
Perjalanan Kaesang di PSI
Keterlibatan Kaesang di dunia politik terbilang cepat dan signifikan. Putra bungsu Presiden Joko Widodo ini resmi bergabung dengan PSI pada 23 September 2023. Hanya dua hari berselang, pada 25 September 2023, Kaesang langsung diangkat sebagai Ketua Umum PSI dalam Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) yang diadakan di Djakarta Theater, Jakarta, menggantikan Giring Ganesha. Sebelum terjun ke politik, Kaesang dikenal luas sebagai pengusaha sukses di bidang kuliner dan fesyen, serta seorang kreator konten digital.
Visi dan Target ke Depan
Dalam kepemimpinannya, Kaesang menyuarakan komitmen untuk menjadikan PSI sebagai partai yang “super terbuka” dan tidak dikuasai oleh segelintir elite atau keluarga. Ia juga mengakui kegagalan PSI dalam melampaui ambang batas parlemen pada Pemilu 2024 dan bertekad untuk menjadikan PSI partai yang “diperhitungkan” pada Pemilu 2029. PSI sendiri dikenal dengan platform yang fokus pada isu-isu pluralisme, hak-hak perempuan, anti-poligami bagi pejabat publik, serta menolak peraturan daerah berbasis agama. Kaesang juga bertekad membangun politik sehat di Indonesia.
Reaksi dari Berbagai Partai Politik
Kepemimpinan Kaesang di PSI memicu beragam reaksi dari partai politik lain:
- PDIP: Sempat terjadi pertemuan antara Kaesang dengan Ketua DPR RI Puan Maharani (PDIP) pada Oktober 2023, menunjukkan upaya menjaga komunikasi politik. Namun, muncul pula narasi mengenai “dinasti politik” mengingat kedekatan keluarga Kaesang dengan PDIP.
- Gerindra: Menyambut baik kepemimpinan Kaesang dan berharap PSI dapat memberikan dukungan (yang kemudian terwujud untuk Prabowo Subianto pada Pilpres 2024). Gerindra juga menepis tudingan dinasti politik.
- Golkar: Mengamati kehadiran PSI dalam pertemuan teknis Koalisi Indonesia Maju, meskipun pada September 2023 belum ada deklarasi resmi dukungan.
- NasDem: Mengucapkan selamat, namun menyatakan Koalisi Perubahan tidak akan secara aktif mengupayakan bergabungnya PSI, meski tetap membuka pintu.
- PKS: Kaesang sempat bertemu dengan PKS pada Juli 2024 untuk membahas Pilkada, di mana PKS mengundang PSI untuk bergabung dalam koalisi Anies Baswedan-Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta. Kaesang menyatakan akan membahasnya secara internal.
- Demokrat: Reaksi spesifik dari Partai Demokrat terkait kepemimpinan Kaesang tidak banyak disorot dalam pemberitaan.
Media secara umum menganalisis dampak kepemimpinan Kaesang terhadap peluang PSI menembus Senayan, serta implikasi dari narasi “dinasti politik” yang menyertainya. Pemilihan ulangnya di tahun 2025 menunjukkan kepercayaan internal partai terhadap arah yang ia bawa.
- Penulis: Shinta Nurfauziah