Demam Drama Korea: Fenomena Global yang Mendalam
- account_circle Shinta Nurfauziah
- calendar_month
- comment 0 komentar

Drama Korea (drakor) telah melampaui batas geografis, menjelma menjadi fenomena global yang digemari jutaan penonton di seluruh dunia. Apa yang awalnya hanya hiburan lokal, kini telah menjadi bagian integral dari gelombang budaya Korea, atau yang dikenal sebagai Hallyu.
Drakor berhasil memikat penonton dengan beragam elemen yang tak tertandingi. Alur cerita yang beragam dan kuat, mulai dari romansa yang mengharukan, thriller penuh misteri, hingga drama sejarah yang epik, selalu berhasil menjaga ketegangan emosi penonton. Kualitas produksi yang sinematik juga menjadi daya tarik utama; setiap adegan terasa seperti film layar lebar dengan sinematografi indah dan detail yang apik.
Tak hanya itu, akting memukau para aktor dan aktris papan atas yang mampu menghidupkan karakter dengan sangat otentik, turut menjadi magnet tersendiri. Mereka tidak hanya menjual paras rupawan, tapi juga kemampuan akting yang mendalam.
Lebih dari sekadar hiburan, drakor juga seringkali menyisipkan nilai-nilai budaya dan sosial Korea. Penonton dapat melihat sekilas tentang kehidupan sehari-hari, tradisi, hingga isu-isu kontemporer yang relevan, menjadikan tontonan ini bukan hanya menyenangkan tapi juga edukatif. Interaksi kompleks antar karakter, yang sering kali melibatkan dinamika keluarga, persahabatan, dan romansa, juga memberikan wawasan tentang hubungan antarmanusia yang universal.
Fenomena drakor ini juga tak lepas dari peran platform streaming global seperti Netflix dan Viu, yang membuat akses terhadap konten ini menjadi sangat mudah dan cepat. Kemudahan akses inilah yang memungkinkan drakor menyebar luas dan menjangkau penonton di berbagai belahan dunia, menciptakan basis penggemar internasional yang loyal dan terus berkembang.
Secara keseluruhan, drakor bukan lagi sekadar tontonan, melainkan sebuah pengalaman budaya yang kaya, menjadikannya salah satu pilar utama kekuatan lunak Korea Selatan di panggung global.
- Penulis: Shinta Nurfauziah