light_mode
Beranda » Opini » Serius Nanya, Emang Masih Zaman Perusahaan Nahan Ijazah Karyawan?

Serius Nanya, Emang Masih Zaman Perusahaan Nahan Ijazah Karyawan?

  • account_circle Tryan Muhammad Syafti
  • calendar_month
  • comment 0 komentar

Kita semua tahu cari kerja itu setengah mati susahnya. CV di-ghosting, HRD ngasih tes aneh-aneh, udah jadi makanan sehari-hari. Tapi ada satu hal yang level absurditasnya udah di luar nalar: praktik tahan ijazah.

Serius nanya, ini tahun 2025 lho. Udah ada AI yang bisa nulis esai, tapi masih ada perusahaan yang logikanya macet di zaman batu? Nahan ijazah itu bukan cuma red flag lagi, ini udah toxic parah dan nunjukkin betapa bobroknya sebuah kultur perusahaan.

Alasan Perusahaan? Sebut Saja Ngeles.

Perusahaan yang nahan ijazah biasanya punya seribu satu alesan yang kalo dipikir-pikir lagi, gak masuk akal sama sekali.

  • “Biar karyawan gak gampang cabut.” Logikanya di mana? Kalo lo takut karyawan pada resign, introspeksi dong. Mungkin gaji lo kekecilan, bos lo micromanaging, lingkungan kerjanya toxic, atau emang gak ada jenjang karier. Bikin perusahaan lo jadi tempat yang beneran asik buat kerja, bukan malah bikin penjara dengan nyandera ijazah. Kalo karyawan betah, mereka juga gak akan kepikiran buat cabut. Simple as that.

  • “Sebagai jaminan kalo ada fraud atau kerugian.” Hellooo? Ini sama aja lo nuduh karyawan lo calon maling sejak hari pertama. Perusahaan yang bener itu punya sistem kontrol, punya audit, punya SOP yang jelas. Kalo lo masih butuh ijazah sebagai jaminan, artinya sistem internal lo itu payah. Ini nunjukkin trust issue akut dari manajemen.

Praktik ini itu cuma jalan pintas buat perusahaan yang malas dan gak kompeten dalam mengelola sumber daya manusia. Titik.

Ini Bukan Sekadar Aturan, Ini Power Tripping.

Mari kita lihat lebih dalam. Tahan ijazah itu bukan soal administrasi. Ini adalah soal kekuasaan.

Perusahaan itu sadar banget posisinya lebih kuat. Mereka tahu kita butuh duit, butuh kerjaan, dan sering kali gak punya pilihan lain. Jadi, mereka pake ijazah kita—selembar kertas hasil perjuangan kita kuliah bertahun-tahun—sebagai alat untuk neken dan ngontrol kita.

Lo jadi gak bisa berkutik. Mau cari kerjaan lain yang lebih baik? Ijazah ditahan. Mau lanjut S2? Susah. Mau ngajuin KPR atau kredit yang butuh dokumen asli? Repot. Secara de facto, lo jadi “milik” perusahaan selama kontrak berjalan. Ini bentuk perbudakan modern yang dibungkus dengan bahasa kontrak kerja.

Secara hukum emang sengaja dibuat abu-abu. Gak ada pasal tunggal yang bilang, “DILARANG KERAS MENAHAN IJAZAH.” Celah inilah yang dieksploitasi habis-habisan. Tapi jangan salah, praktik ini jelas-jelas melanggar hak asasi kita buat punya dokumen pribadi dan nyari penghidupan yang layak.

Jadi, Masalah Sebenarnya Apa? Sistemnya yang Rusak.

Fenomena ini cuma puncak gunung es dari masalah yang lebih gede: pasar kerja kita yang timpang.

Sistem kita ngebiarin perusahaan jadi “raja” yang bisa bikin aturan seenak jidat, sementara kita, para pekerja, diposisikan sebagai pihak yang lemah dan harus nurut aja. Gak ada perlindungan yang kuat, dan sering kali kita dibiarin berjuang sendirian. Tahan ijazah, denda resign yang gak masuk akal, kontrak kerja yang eksploitatif—itu semua adalah gejala dari penyakit yang sama.

Terus Kita Harus Gimana? Lawan.

Diem aja gak akan mengubah apa-apa. Ini yang bisa kita lakuin:

  1. TOLAK DARI AWAL. Kalo di interview atau di offering letter ada syarat tahan ijazah, langsung bilang TIDAK. Kalo mereka maksa, tinggalin. Percayalah, lo gak mau kerja di tempat yang dari awal aja udah gak menghargai lo.
  2. BACA KONTRAK. Jangan pernah tanda tangan sesuatu yang lo gak ngerti atau gak setuju. Jangan kemakan omongan manis HRD. Apa yang tertulis di kertas itu yang berlaku.
  3. KALO UDAH TERLANJUR, JANGAN DIEM. Laporin ke Disnaker. Emang prosesnya bakal ribet dan makan waktu? Iya. Tapi kalo gak ada yang mulai, perusahaan kayak gini bakal makin menjadi-jadi.
  4. SEBARIN. Kasih tau temen-temen lo. Tulis review jujur di platform pencari kerja kayak Glassdoor atau LinkedIn. Name and shame aja. Biar calon pelamar lain tahu dan perusahaan busuk kayak gitu dijauhin orang.

Ijazah itu hasil keringat dan air mata lo (dan orang tua lo, mungkin). Itu bukti perjuangan lo, bukan jaminan buat perusahaan. Know your worth, dan jangan pernah mau hidup lo dikontrol sama aturan konyol kayak gini.

  • Penulis: Tryan Muhammad Syafti

Rekomendasi Untuk Anda

  • Airer Pakaian Berpemanas Terbaik untuk Mengeringkan Binatu pada tahun 2024

    Airer Pakaian Berpemanas Terbaik untuk Mengeringkan Binatu pada tahun 2024

    • calendar_month
    • account_circle Admin
    • 0Komentar

    [ad_1] Jika itu tidak cukup, mereka akan menghemat uang Anda. Rata-rata mesin pengering berharga sekitar £1,44 per siklus, yang berarti sekitar £150 setahun jika Anda menggunakannya dua kali seminggu di musim dingin ini. Rak plug-in berharga sekitar 10p per jam untuk pengoperasiannya, jadi jika Anda menggunakannya selama sepuluh jam setiap minggu, akan dikenakan biaya sekitar […]

  • Mengapa Woori Bank menghadapi kritik setelah memilih Jang menang muda sebagai model iklan baru mereka

    Mengapa Woori Bank menghadapi kritik setelah memilih Jang menang muda sebagai model iklan baru mereka

    • calendar_month
    • account_circle Admin
    • 0Komentar

    [ad_1] Woori Bank menghadapi reaksi atas kurangnya etika bisnis untuk memilih model periklanan baru dari kelompok perempuan yang sama dengan model yang mewakili lembaga keuangan saingan. Menurut industri keuangan pada 13 Februari, Jang Won Young baru-baru ini menandatangani kontrak iklan satu tahun dengan Woori Bank. Dia menyelesaikan pembuatan film untuk iklan bulan lalu, dan iklan […]

  • NewJeans membawa pulang dua penghargaan di '2024 KGMA', termasuk hadiah utama bergengsi

    NewJeans membawa pulang dua penghargaan di '2024 KGMA', termasuk hadiah utama bergengsi

    • calendar_month
    • account_circle Admin
    • 0Komentar

    [ad_1] NewJeans telah mengukuhkan status mereka sebagai salah satu artis terkemuka di industri musik dengan memenangkan Grand Prize pertama mereka tahun ini di Penghargaan Musik Besar Korea 2024 (KGMA), diadakan pada tanggal 16 November di Inspire Arena di Incheon. Kelompok ini mengklaim penghargaan tertinggi malam itu, yaitu Artis Agung penghargaan, dan menerima Artis Terbaik penghargaan, […]

  • Jasmine Lee Sung-kyung: Kekecewaan KRW190.000 dengan vokal yang mengecewakan

    Jasmine Lee Sung-kyung: Kekecewaan KRW190.000 dengan vokal yang mengecewakan

    • calendar_month
    • account_circle Admin
    • 0Komentar

    [ad_1] Desas-desus seputar debut musikal aktris Lee Sung Kyung tampaknya telah berubah menjadi masam. Meskipun kemampuan aktingnya stabil, penampilan vokalnya mendapat kritik, menimbulkan keraguan pada kemampuannya untuk menjalankan peran tersebut. Lee berperan sebagai Jasmine dalam musikal Aladin, diadaptasi dari disneyfilm animasi tercinta. Ceritanya, berlatarkan kerajaan mistis Agrabah, mengikuti petualangan Aladdin dalam cinta, persahabatan, dan penemuan […]

  • POCO X7 Pro Mulai Dijual di India: Periksa Harga, Penawaran, dan Lainnya

    POCO X7 Pro Mulai Dijual di India: Periksa Harga, Penawaran, dan Lainnya

    • calendar_month
    • account_circle Admin
    • 0Komentar

    [ad_1] Highlight POCO X7 Pro ditenagai oleh MediaTek Dimensity 8400 SoC. Ini mem-boot HyperOS 2.0 berdasarkan Android 15 secara langsung. POCO X7 Pro sekarang tersedia di India. Ini diluncurkan bersamaan dengan smartphone vanilla POCO X7 pada 9 Januari di negara tersebut. Mari kita lihat harga dan penawarannya. POCO X7 Pro: Harga dan Ketersediaan X7 Pro […]

  • Lee Seung Yoon, Aespa, & lainnya diberikan di 'Penghargaan Musik Korea ke -22'

    Lee Seung Yoon, Aespa, & lainnya diberikan di 'Penghargaan Musik Korea ke -22'

    • calendar_month
    • account_circle Admin
    • 0Komentar

    [ad_1] Pada 27 Februari KST, The 'Penghargaan Musik Korea ke -22 'disponsori oleh Korea Selatan Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisatadiakui musik luar biasa yang dirilis di industri musik populer Korea pada tahun 2024. Kehormatan 'Top Song of 2024' pergi ke Aespa's “Supernova“, ketika 'Artis Top 2024'Pergi ke Lee Seung Yoon. The 'Album teratas 2024'adalah'Salam untuk […]

expand_less